Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat: Mr A Justru Solidkan Partai

Kompas.com - 03/06/2011, 12:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Demokrat menuding politisi berinisial Mr A turut menunggangi kemelut internal yang terjadi di tubuh Partai Demokrat. Bahkan, politisi yang dikatakan sebagai tokoh eksternal Demokrat itu disebut berasal dari partai kawakan, dekat dengan Partai Demokrat, bermodal besar, dan tergabung dalam koalisi parpol pendukung pemerintah, berada di balik akun Twitter "@mnazar78". Kendati demikian, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Achmad Mubarok, mengaku berterima kasih kepada Mr A tersebut.

"Gara-gara politisi A, kader Demokrat jadi kompak," katanya ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (3/6/2011).

Menurutnya, para kader Demokrat justru menjadi lebih waspada terhadap adanya upaya penghancuran partai dari pihak luar. Hal ini sejalan dengan peringatan yang disampaikan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. "Hati-hati, Partai Demokrat bisa dikerjai orang. Kita harus tetap kompak," ujar Mubarok meniru ucapan SBY.

Pengamat politik Lembaga Survei Indonesia (LSI), Burhanuddin Muhtadi, secara terpisah, juga menyampaikan, digulirkannya inisial Mr A oleh Demokrat bisa jadi sebagai upaya untuk menyolidkan internal partai yang tak kompak menghadapi kasus Nazaruddin. Ia melihat, kemungkinan adanya pihak luar yang "mendompleng" kasus Nazaruddin bisa saja terjadi. Akan tetapi, persoalan utama, menurutnya, adalah soliditas Demokrat yang tak utuh setelah adanya faksi-faksi seusai kongres tahun lalu.

"Saya menilai Mr A sengaja dipakai oleh elite Demokrat untuk kembali menyatukan kohesi partai yang dihantam faksi-faksi. Dengan memunculkan isu dari eksternal partai, akan memicu perbedaan sikap dalam menghadapi kasus Nazar menjadi solid. Memunculkan nama tokoh dari luar, dengan harapan kader partai lebih memerhatikan soal kepentingan dan kesatuan partai, ketimbang faksi," tutur Burhanuddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

    Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

    Nasional
    Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

    Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

    Nasional
    BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

    BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

    Nasional
    Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

    Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

    Nasional
    Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

    Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

    [POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

    Nasional
    Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

    Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

    Nasional
    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Nasional
    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Nasional
    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Nasional
    Ganjar Bubarkan TPN

    Ganjar Bubarkan TPN

    Nasional
    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    Nasional
    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com