Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalau Solid, Demokrat Tak Akan Goyah

Kompas.com - 03/06/2011, 10:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Demokrat tak perlu menuding adanya pihak eksternal partai yang memperkeruh suasana di tengah empasan kasus dugaan suap yang menyeret nama politikusnya, M Nazaruddin. Pengamat politik Lembaga Survei Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan, jika solid, partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono itu tak akan goyah dengan gangguan dari pihak mana pun. Ia menyebutkan, kemungkinan adanya pihak luar yang "mengail di air keruh" memang tak bisa dimungkiri. Namun, persoalan terbesar yang semakin memperuncing situasi adalah kondisi di internal Demokrat sendiri.

"Situasi di internal Demokrat, menurut saya, paling meruncingkan situasi. Kalau Demokrat solid, sekuat apa pun terjangan dari pihak luar, tidak akan menggoyahkan. Masalahnya, di internal juga ada faksi-faksi sebagai residu kongres yang lalu. Ada faksi yang belum ikhlas dengan kemenangan Anas Urbaningrum (Ketua Umum DPP Demokrat). Sehingga, faksionalisasinya semakin parah. Ini memudahkan pihak luar untuk masuk," ujar Burhanuddin, kepada Kompas.com, Jumat (3/6/2011).

Burhanuddin melihat, digulirkannya inisial Mr A yang dituding sebagai pihak yang ingin menghancurkan Demokrat justru untuk mengupayakan soliditas partai tersebut.

Dihubungi terpisah, pengamat politik Universitas Indonesia, Arbi Sanit, mengatakan, akar persoalan yang menurutnya memantik konflik internal di Demokrat ataupun partai lainnya adalah persoalan internal partai dan sistem partai itu sendiri. "Di internal, ada masalah kaderisasi dan disiplin partai. Semua partai mengalami. Hanya saja, saat suatu partai mengalami realitas persoalan ini, partai lain akan memukul gendang dan mendapatkan keuntungan," kata Arbi.

Pascakongres di Bandung pada tahun 2010 lalu disinyalir adanya faksi-faksi di internal Demokrat, terutama dari kubu-kubu yang berkompetisi memperebutkan kursi ketua umum. Menurut Burhanuddin, hal itu diperkuat dengan beragamnya pendapat yang dilontarkan elite Demokrat mengenai kasus yang dikaitkan dengan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com