Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komplotan di Bekasi Pakai Pelat Palsu

Kompas.com - 02/06/2011, 21:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Komplotan pelaku penembakan polisi di Bekasi, Jawa Barat, ternyata menggunakan pelat nomor polisi palsu di mobil Toyota Avanza ketika beraksi.

Hal itu diketahui ketika penyergapan mobil di Pemalang, Jawa Tengah, Kamis (2/6/2011).

Kepala Polda Jawa Tengah Inspektur Jenderal  Edward Aritonang mengatakan, pihaknya menemukan mobil Toyota Avanza dengan pelat nomor yang sama dengan pelat nomor yang digunakan komplotan pelaku. Edward tak menyebut nomor pelat polisi tersebut. Dia hanya menyebut pelat berasal dari Jakarta (B).

Namun, ketika pemiliknya diperiksa, kata Edward, ternyata tidak ada kaitan dengan peristiwa di Bekasi. Edward menjelaskan, mobil Avanza yang ditemukan berwarna biru dan tidak ada kaca yang pecah. Adapun mobil yang digunakan kompoltan berwarna hitam dan kaca bagian depan dan samping pecah akibat tembakan.

"Surat-suratnya lengkap. Jadi, hanya kami data saja pemiliknya. Dugaan kami, pelaku pakai nomor (polisi) palsu," kata Edward ketika dihubungi Kompas.com, Kamis malam.

Seperti diberitakan, Aipda Sugiantoro, anggota Unit Ranmor Polres Kota Bekasi, tewas saat baku tembak dengan sekelompok orang di Jati Ranggon, Bekasi, Rabu (1/6/2011 ) subuh.

Awalnya, Sugiantoro curiga ketika melihat mobil Avanza warna hitam terparkir di depan toko sembako Ongko Mulyo. Saat itu, Sugiantoro tengah patroli bersama rekannya, Brigadir Nuh Supriyatna, dengan menaiki sepeda motor. Ketika didekati Sugiantoro, tiba-tiba seorang pelaku menembakkan senjata laras panjang.

Sugiantoro langsung tewas di lokasi setelah tertembak di bagian kepala. Diperkirakan ada lima orang di dalam mobil. Setelah itu, mobil langsung melaju ke arah Cibubur dengan kondisi kaca depan dan samping pecah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com