BEKASI, KOMPAS.com — Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring prihatin mengenai penyebaran fitnah terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui telepon seluler dan jejaring sosial.
"Penyebaran informasi bohong itu mengabaikan aspek kesopanan dan menyerang kepala negara," kata Tifatul di sela peresmian Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kawasan Industri Jababeka Kabupaten Bekasi, Selasa (31/5/2011) siang.
Informasi yang disebar mengenai Presiden, lanjut Tifatul, jelas bernada negatif sebab penuh kebohongan dan menimbulkan keresahan. Meski demikian, pemerintah tetap menjamin pemakaian jejaring sosial untuk media penyebaran informasi. "Tapi, jangan yang negatif," kata Tifatul.
Terkait dengan informasi negatif, lanjut Tifatul, akan sulit dilacak sumbernya, misalnya, dikirim melalui telepon seluler. Jika informasi dikirim oleh satu nomor beberapa kali, nomor itu bisa dilacak dan dinonaktifkan. "Semakin sulit kalau dari nomor luar negeri," kata Tifatul. Melacak satu per satu pesan singkat dengan peredaran minimal 1 miliar SMS per hari di Indonesia dinilai tidak efektif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.