Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembelian MA-60 Libatkan Broker?

Kompas.com - 18/05/2011, 18:15 WIB

KOMPAS.com — Pembelian pesawat MA-60 produksi Xian Aircraft Industry, yang salah satunya jatuh di Teluk Kaimana, Papua Barat, diduga melibatkan calo atau broker. Hal ini menjadikan harga pesawat jauh lebih mahal.

Harga pesawat MA-60 seharusnya 11 juta dollar AS. Namun, berdasarkan penghitungan subsidiary loan agreement sebesar 220 juta dollar AS yang disetujui DPR, harga pesawat menjadi 14,5 juta dollar AS.

Dalam diskusi "Kasus Merpati MA-60, Nasionalisme & Industri Penerbangan", Rabu (18/5/2011) di Rumah Perubahan 2.0 Jakarta Pusat, anggota DPR dari Partai Hanura, Akbar Faisal, menuturkan, harus ada yang bertanggung jawab dalam kasus Merpati.

Menurut Akbar, semua pihak yang ditengarai turut terlibat dalam pembelian pesawat-pesawat tersebut harus memberikan penjelasan. "Kita ingin tahu informasi pengadaan pesawat itu. Lalu siapa yang bertanggung jawab dalam kasus ini. Harus ada yang bertanggung jawab dengan kasus ini, tidak bisa tidak," katanya.

Apalagi, kata Akbar, pembelian pesawat tersebut sempat tak disetujui. Misalnya, oleh mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang sempat keberatan dengan pembelian itu sebelum akhirnya menyetujui.

Akbar juga mengatakan bahwa manajemen Merpati masih lemah. Ia mencontohkan tentang pembacaan Flight Data Record (FDR) yang harus dilakukan setiap bulan. "Merpati harus beli alat yang compatible. Tapi ternyata yang dibeli tidak compatible, jadi harus dibawa keluar. Dari situ kita tahu kelemahan manajemen Merpati. Kalau FDR ini harus dibawa keluar, ini kan double cost," urainya.

Tentang pembelian pesawat MA-60, menurut Akbar, hal itu menunjukkan pemerintah kurang berpihak kepada industri strategis. "Pemerintah kalau mau berpihak kepada industri dalam negeri yang serius dong. Jangan pada industri singkong," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com