Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Dipastikan Sigit dan Hendro

Kompas.com - 18/05/2011, 16:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Hasil tes deoxyribonucleic acid (DNA) terhadap dua jenazah yang tewas saat baku tembak di Jalan Pelajar Pejuang, Cemani, Solo, Jawa Tengah, menunjukkan bahwa kedua jenazah itu adalah Sigit Qurdowi dan Hendro Yunianto.

Kepastian itu disampaikan oleh Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Rabu (18/5/2011). "Pemeriksaan dilakukan selama tiga hari. Hasil tes baru keluar siang tadi," kata dia.

Boy mengatakan, pemeriksaan dilakukan oleh tim dari Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri. Untuk memastikan jenazah Sigit, sampel pembanding diambil dari DNA kedua orangtuanya, yakni Endang Heri Wilasti dan R Wiharto. Adapun jenazah Hendro, sampel pembanding diambil dari DNA kedua orangtuanya, yakni Mariyem dan Manto Sumarto.

"Kita telah hubungi keluarga keduanya untuk mengambil jenazah. Untuk keluarga Sigit sudah tidak ada masalah, sore ini akan diambil. Rencananya pemakaman akan dilakukan di Sukoharjo. Untuk tempat pemakaman Hendro masih menunggu pembicaraan keluarga, tapi sepertinya di wilayah Sragen," ucap Boy.

Seperti diberitakan, keduanya ditembak karena melawan saat hendak ditangkap tim Densus 88 Antiteror Polri lantaran terlibat teror bom di Cirebon, Jawa Barat, dan Klaten, Jawa Tengah. Tembakan Sigit menewaskan Nur Iman, pedagang angkringan di sekitar lokasi. Dari tangan keduanya ditemukan dua senjata api jenis FN, satu pucuk jenis Baretta, dan 100 butir amunisi.

Boy mengatakan, pihaknya masih menyelidiki latar belakang Sigit hingga menjadi radikal. Pihaknya belum dapat menjelaskan mengenai kelompok teroris pimpinan Sigit, Tauhid Wal Jihad. "Untuk lebih detail lagi, kita belum bisa sebutkan sekarang," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com