Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Audit Iuran Kelompok Tauhid Wal Jihad

Kompas.com - 15/05/2011, 19:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam menyatakan, saat ini penyidik Polri tengah melakukan audit terhadap bukti-bukti iuran yang dikumpulkan dari kelompok Sigit cs, Tauhid Wal Jihad.

Disinyalisasi bukti iuran kelompok itu diperoleh melalui pemerasan terhadap pengusaha hiburan. Bukti iuran tersebut ditemukan saat penggeledahan di rumah Sigit di daerah Cemani, Solo, Jawa Tengah.

Polisi menemukan dokumen berisi daftar sumbangan dari para pengusaha hiburan di Jawa Tengah. Dana yang dikumpulkan diduga untuk melakukan aksi teror bom, termasuk di Masjid Adz Dzikro Mapolresta Cirebon yang dilakukan Syarif Astanagarif.

"Bukti-bukti iuran yang dikumpulkan ini masih didalami, diaudit katakanlah. Masih ada data yang belum kami dapatkan. Belum bisa disebut nilainya, masih akan ditelusuri," ujar Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Minggu (15/5/2011).

Sebelumnya, Sabtu kemarin, Anton menyatakan bahwa penyidik akan menyelidiki mengenai pemerasan itu, baik jumlah dana yang diminta, cara memeras, maupun yang lainnya. Pihaknya berharap para pengusaha yang menjadi korban agar melapor ke kepolisian. Apalagi, para pengusaha tersebut juga mendapat ancaman dari kelompok itu.

"Bagi orang yang tidak mau menyumbang akan dirusak (tempat usahanya). Kalau menyumbang, aman. Ini menimbulkan keresahan bagi masyarakat. Mereka diperas, dipaksa," ucap Anton di Mabes Polri, Sabtu.

Nantinya, lanjut Anton, para pengusaha bisa menjadi saksi untuk memberi keterangan terkait sepak terjang pemerasan yang dilakukan Sigit cs tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com