Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Belum Bisa Pastikan Pelaku Bom

Kompas.com - 17/04/2011, 13:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian RI belum bisa membeberkan hasil tes DNA yang dilakukan terhadap warga Cirebon yang mengaku keluarga dari pria yang diduga sebagai pelaku bom. Setelah Polri merilis wajah pelaku bom bunuh diri di Masjid Adz Zikro, Mapolresta Cirebon, ada pihak keluarga yang mengenalinya sebagai M Syarif, warga Kota Cirebon. Sebelumnya, Polri menjanjikan akan menyampaikan hasil tes DNA untuk memastikan identitas pelaku bom pada Minggu (17/4/2011) siang.

Meskipun sudah ada pihak keluarga yang menyatakan bahwa wajah yang dirilis Polri sebagai terduga pelaku bom adalah anggota keluarganya, pihak kepolisian tak ingin gegabah. Menurut Anton, proses tes DNA masih berlangsung.

"Kedua orangtuanya kami ambil sampel, tetapi tidak dibawa ke Jakarta karena belum bisa memastikan apa benar putranya. Walau fotonya sama, tetapi secara scientific perlu pembuktian. Polri mengharapkan ada kepastian yang benar," papar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, siang ini.

Berdasarkan standar internasional, lanjut Anton, dibutuhkan waktu 3-12 hari untuk mengetahui hasil tes DNA. Anton juga mengatakan, keterangan orangtua M Syarif yang mengakui jenazah pelaku bom bunuh diri adalah anaknya tersebut belum dapat dijadikan bukti menentukan identitas jenazah pelaku yang kini berada di Rumah Sakit Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Kami belum bisa pastikan putranya, walau fotonya sama. Dalam ilmu scientific crime investigation perlu pembuktian," ujarnya.

Pihak kepolisian sebelumnya membawa sampel darah dari Abdulkadir (66) dan Sri (66), yang mengakui jenazah pengemboman bunuh diri di Masjid Adz Zikro Mapolrestra Cirebon itu adalah anaknya. Sampel darah tersebut kemudian dibandingkan dengan sampel darah jenazah pelaku bom bunuh diri Cirebon melalui tes DNA.

"Keduanya (Abdulkadir dan Sri) tinggal di Pleret, Cirebon," tutur Anton.

Hingga kini, kepolisian telah meminta keterangan 19 saksi untuk berita acara pemeriksaan. Sedangkan total saksi yang dimintai keterangan tanpa di-BAP sebanyak 25 orang.

Seperti diberitakan, pelaku pengeboman diduga bernama Muhammad Syarif. Dia tercatat bertempat tinggal di RT 03 RW 06 Astana Garib Utara, Pekalipan, Kota Cirebon. Dia merupakan anak keempat dari delapan bersaudara. Orangtuanya adalah Abdul Gafur dan Sri Mulat. Data tersebut didapat dari salinan kartu keluarga yang dipegang Ketua RT 03 Supandi. Polri juga telah merilis ciri-ciri pelaku, yakni berjenis kelamin laki-laki, ras mongoloid, golongan darah O, umur antara 25 dan 35 tahun, tinggi 181 cm, berat 70 kg, kulit kuning langsat, dan nomor sepatu 43 (10 inci).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Nasional
    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Nasional
    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Nasional
    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Nasional
    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Nasional
    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Nasional
    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Nasional
    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    Nasional
    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    Nasional
    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com