JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Kepala Bareskrim Polri Irjen Mathius Salempang mengemukakan, tidak ditemukan identitas khusus pada diri pelaku yang juga korban tewas dalam peristiwa bom bunuh diri di Masjid Polresta Cirebon, Jawa Barat.
"Cuma selembar catatan (bon) habis bayar makan. Kartu identitas lain tidak ditemukan," kata Salempang saat konferensi pers di Gedung Utama RS Polri Sukanto, Jakarta, Sabtu (16/4/2011).
Oleh karena itu, kata dia, Polri belum berani berandai-andai mengenai motif dan latar belakang korban ataupun tentang kemungkinan pola baru sasaran pengeboman bunuh diri sebagaimana dikemukakan pengamat terorisme. "Soal kemungkinan pola baru sasaran ke pihak Polri, tanyakan ke pengamat yang mengatakannya," kata Salempang.
Kepala Pusdokkes Polri Brigjen Pol Musaddeq menjelaskan, Polri memiliki data sidik jari dan DNA warga yang cukup lengkap. "Sementara ini, dengan teknologi DVI (identifikasi korban), Polri sedang mengolah data yang ada dalam upaya mengungkap jati diri pelaku ini," kata Musaddeq.
Salempang mengatakan, bahan bom yang ditemukan adalah paku, mur, dan baterai merek Energizer. Dari fakta lapangan tersebut ia memperkirakan bom yang diledakkan tergolong low explosive. "Namun, saat ini sedang dirangkai jenis bomnya seperti apa," ujarnya.
Salempang juga menolak pernyataan bahwa kepolisian telah kecolongan karena ledakan terjadi di markas kepolisian. "Ini bukan kecolongan. Kalau orang mau shalat di masjid kami, apa mesti dilarang atau diperiksa dulu?" ungkap Salempang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.