Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama 16 Bulan, 8 Polisi Tewas Ditabrak

Kompas.com - 14/04/2011, 02:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Koordinator Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengimbau para pengendara mematuhi rambu-rambu dan tata tertib berlalu lintas.

Hal ini ia katakan menyusul meningkatnya angka kematian polisi yang bertugas saat mengatur lalu lintas dan yang hendak berangkat atau pulang bertugas. "Ini demi keselamatan bersama," katanya dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Rabu (13/4/2011).

Menurutnya, angka kematian polisi yang semakin tinggi di jalan raya disebabkan oleh beratnya beban tugas polisi sehingga kerap membuat konsentrasi mereka menurun.

Tak hanya itu, makin banyaknya jumlah kendaraan disertai tingkat kemacetan yang semakin sulit dihindari membuat pengendara kerap letih serta kehilangan konsentrasi.

"Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, anggota kepolisian saat bertugas di jalan raya perlu diberi tanda yang mencolok sehingga pengendara dapat dengan jelas melihat keberadaannya," ungkapnya.

IPW mengumpulkan catatan soal delapan polisi yang menjadi korban di jalan raya selama 16 bulan terakhir. Mereka hanya memantau Jawa dan jalan darat.

Sekadar tambahan, pada 27 Juli 2010 silam, ada juga dua polisi yang tewas ditabrak perahu nelayan di Rawasilir, Sumatera Selatan. Korbannya adalah Aipda Imanuel Bambang dan Briptu Andi Samudera.

1. 9 Januari 2010 Brigadir Dua Dedi Sutandi, anggota Denmabes Polri, tewas ditabrak truk di Km 35,400 Sentul menuju Bogor. Dedi ditabrak saat mengganti ban mobilnya.

2. 27 Januari 2010 Brigadir Agus Gufroni, anggota Polsek Bekasi Barat, tewas akibat ditabrak kereta api di Kranji saat akan pulang setelah bertugas.

3. 15 Juli 2010 Brigadir Deden Ahad, anggota Polres Purwakarta, luka berat setelah ditabrak mobil kawan penjambret di Pasar Jumat, Purwakarta.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati: Mungkin Tampangku Cantik, Pintar, Ratunya PDI-P, tapi Aku Ya 'Ratu Preman' Lho...

Megawati: Mungkin Tampangku Cantik, Pintar, Ratunya PDI-P, tapi Aku Ya "Ratu Preman" Lho...

Nasional
Tanggal 30 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Nasional
Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Nasional
Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Nasional
Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Nasional
Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Nasional
Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Nasional
Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Nasional
Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Nasional
Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Nasional
Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Nasional
Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Nasional
Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Nasional
Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com