JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat paripurna penutupan masa sidang pagi ini, Jumat (8/4/2011) dihujani intrupsi terkait rencana pembangunan gedung baru DPR yang disepakati untuk dilanjutkan berdasarkan rapat konsultasi pimpinan DPR dan pimpinan fraksi yang berlangsung semalam, Kamis (6/4/2011).
Belum beberapa menit pimpinan sidang Priyo Budi Santoso membuka sidang, anggota Fraksi PDI-P Aryo Bimo langsung mengajukan interupsi. Ia meminta agar pembangunan gedung DPR sebaiknya ditunda melihat kondisi masyarakat yang sedang susah saat ini. Ia pun meminta agar rapat paripurna hari ini mengagendakan pembahasan rencana pembangunan gedung sebagai agenda utama.
"Tolong agenda gedung DPR ditaruh di nomor 0, di atas nomor 1, kita terlalu berat selaku lembaga dihujat habis karena dianggap tidak satu tarikan napas dengan rakyat," katanya.
Instrupsi senada juga disampaikan anggota fraksi Partai Gerindra, Edhy Prabowo. Ia mengatakan tidak setuju dengan laporan yang Badan Urusan Rumah Tangga DPR karena memuat poin anggaran untuk pembangunan gedung. "Karena fraksi kami menolak pembanguna gedung, maka kami menolak," katanya.
Anggota DPR asal Fraksi PDI-Perjuangan, Maruarar Sirait juga menyampaikan penolakannya. "Kami minta pembangunan gedung DPR ini ditunda berdasarkan aspirasi setiap masyarakat yang kita temui," katanya.
Interupsi berbeda disampaikan anggota Fraksi Partai Demokrat Mulyadi. Ia meminta agar rapat paripurna kali ini tidak membahas masalah pembangunan gedung yang dinilainya merupakan masalah teknis.
"Masih banyak panggung lain untuk mencari simpati dari rakyat, kalau mau mengais simpati jangan rumah kita, kita rubuhkan jadi panggung," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.