Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencopotan Pius Tinggal Tunggu Waktu

Kompas.com - 07/04/2011, 11:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com —  Sikap Pius Lustrilanang yang bertentangan dengan pilihan sikap partainya harus dibayar mahal. Wakil Ketua DPP Partai Gerindra ini terancam dicopot dari posisinya sebagai Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga.

"Suratnya (pencopotan Pius) sudah dikirimkan dari DPP (Gerindra) ke fraksi sekitar seminggu lalu. Saat ini mungkin sedang diproses ke pimpinan DPR," ungkap Habiburokhman, Ketua DPP Partai Gerindra Bidang Advokasi, saat jumpa pers di Gedung Arva Cikini, Jakarta, Minggu (3/4/2011) sore.

Pius Lustrilanang, sebagaimana diberitakan, menyetujui usulan pembangunan gedung baru DPR yang menelan biaya sebesar Rp 1.138 triliun. Sikap tersebut bertentangan dengan sikap resmi Partai Gerindra yang menentang pembangunan gedung baru itu.

Habiburokhman menegaskan Dewan Pembina memiliki kewenangan untuk mengajukan pencopotannya dari BURT DPR. Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dikatakan sudah menyatakan secara terbuka sikap partai terhadap kadernya yang dianggap mbalelo.

"Tak satu pun kader Gerindra yang kebal hukum di partai ini," kata Habiburokhman mengutip pernyataan Prabowo. Ia melanjutkan, yang dimaksud dengan kebal hukum adalah ketidakpatuhan pada garis partai yang prorakyat. Ia juga tidak menampik jika dalam perkembangan selanjutnya mantan aktivis prodemokrasi itu tetap berjalan di luas garis partai, maka ia pun akan ditarik dari posisinya sebagai anggota DPR.

"Tidak tertutup kemungkinan Pius di-PAW. Namun, dia juga punya jasa bagi partai. Karena itu, tidak bisa kita PAW hanya karena satu kesalahan tertentu saja," tandas Habiburokhman. Ia mencontohkan, apa yang dilakukan PKB terhadap Lily Wahid terjadi setelah yang bersangkutan beberapa kali memosisikan diri bertentangan dengan sikap partainya.

Pilihan dan prinsip Gerindra, tambahnya, bertujuan untuk menghadirkan gambaran baru tentang partai politik. Sebagai parpol, kata Habiburokhman, Gerindra tidak hanya menjalankan fungsi kritis terhadap pemerintah. "Kami ingin mencontohkan parpol yang hadir dan berkembang dalam dinamika masyarakat," katanya.

Salah satu contoh konkretnya adalah dengan menjadi kuasa hukum dalam gugatan hukum sejumlah warga negara kepada DPR sehubungan dengan rencana pembangunan gedung baru DPR. Gugatan yang disebutkan diajukan oleh 33 warga mewakili 33 provinsi tersebut secara khusus diarahkan kepada Ketua DPR dan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR.

Baca: Pinkan Mambo Takut Hantu Belanda

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

    Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

    Nasional
    Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

    Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

    Nasional
    Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

    Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

    Nasional
    Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

    Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

    Nasional
    Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

    Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

    Nasional
    Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

    Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

    Nasional
    Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

    Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

    Nasional
    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Nasional
    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    Nasional
    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Nasional
    Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

    Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

    Nasional
    Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

    Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

    Nasional
    Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

    Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

    Nasional
    PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

    PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

    Nasional
    Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

    Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com