Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Setuju Kontrak Diperbaharui

Kompas.com - 07/04/2011, 11:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menilai perlunya pembaharuan dalam kontrak koalisi yang telah disepakati sebelumnya. Wakil Sekretaris Jenderal DPP PPP, Romahurmuzy mengatakan, draft kontrak koalisi yang baru harus lebih detil sehingga mampu mengikat secara moril setiap anggota koalisi.

"Karena perjalanan koalisi yang sekarang ini terjadi termasuk di Setgab, memunculkan anomali yang ini harus dipagari dengan perjanjian yang lebih detail sehingga ukuran sesuai dengan kesepakatan atau tidak, itu jelas," katanya di gedung DPR, Jakarta, Kamis (7/5/2011).

Meskipun demikian hingga kini PPP belum melihat draft kontrak koalisi yang baru tersebut. Namun, PPP menurut Romahurmuzy telah dilibatkan dalam pembahasan kontrak baru.

Ketua Umum DPP PPP, Suryadharma Ali telah bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Umum Sekretariat Gabungan (Setgab) Koalisi pasca pengambilan keputusan terkait usulan hak angket mafia pajak di parlemen.

"Masing-masing ketua umum kan diundang bilateral, Pak SBY mau merumuskan format yang baru. Waktu itu ditanya apa masukannya, setelah itu Pak SBY mengatakan, nanti akan kita terima seluruh masukan. Hanya PKS yang belum bertemu," katanya.

Romahurmuzy melanjutkan, kontrak koalisi yang baru diharapkan dapat menjaga solidaritas setiap anggota koalisi. Dengan isi kontrak yang lebih detil selanjutnya dapat terlihat partai anggota koalisi mana yang memegang komitmen dan mana yang tidak.

"Bukan soal penyeragaman tapi soal kebersamaan karena ini (Setgab) sifatnya dialogis," katanya.

Ia juga menilai, Setgab yang terbentuk saat ini belum efektif dalam mengawal pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Keterlibatan Yudhoyono selaku Ketua Umum Setgab dalam setiap pengambilan keputusan Setgab sangat minim. "Bahkan nol, belum ada satupun rapat yang dipimpin langsung Pak SBY. Padahal itu dimungkinkan. Pak SBY tidak perlu sungkan terlibat langsung," ungkapnya.

Baca: Polri Rekonstruksi Kasus Malinda Dee

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatian

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatian

Nasional
Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Nasional
Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Nasional
Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Nasional
Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Nasional
Momen Jokowi Sambut para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Momen Jokowi Sambut para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Nasional
Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Nasional
Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Nasional
Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Nasional
Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Nasional
Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Nasional
Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Nasional
Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Nasional
Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas 'Montblanc' Isi Uang Tunai dan Sepeda 'Yeti'

Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas "Montblanc" Isi Uang Tunai dan Sepeda "Yeti"

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com