Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB: Belum Diputuskan Gabung dengan PPP

Kompas.com - 01/04/2011, 21:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang BM Wibowo mengatakan, partainya belum memutuskan secara resmi bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan. PBB menunggu Rancangan Undang-Undang Pemilu rampung terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk meleburkan diri. Pernyataannya ini merespons pernyataan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Arwani Thomafi yang menyebutkan rencana Partai Bulan Bintang (PBB) melebur ke PPP.

"Kita akan tunggu Undang-undang Pemilu, apa nanti namanya konfederasi, atau bentuknya seperti apa, bergabung atau tidak akan dibicarakan setelah Undang-undang Pemilu selesai," katanya ketika dihubungi para wartawan, Jumat (1/4/2011).

Menurut Wibowo, PBB tengah berkonsentrasi memenuhi persyaratan partai politik peserta Pemilu 2004 agar dapat lolos verifikasi badan hukum parpol di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

"Kecamatan harus 50 persen perwakilannya, pengurus di Indonesia. Kita bergerak di provinsi sudah. Kalau kabupaten akan kita lakukan terus," ujarnya.

Meski demikian, Wibowo membenarkan jika dikatakan PBB telah bertemu dengan sejumlah elite partai, termasuk PPP, membicarakan kemungkinan bermitra pada Pemilu 2014.

"Itu hanya komunikasi informal. Namun, meski informal kita mengantisipasi pemilu mengenai parliamentary threshold (ambang batas parlemen). Berapa persen (ambang batas parlemen), belum ketahuan, jadi kita tunggu," katanya.

Wibowo juga mengatakan, partai-partai berideologi Islam seperti PBB, PPP, Partai Kebangkitan Bangsa, dan PKNU memang kemungkinan bergabung. Namun, untuk saat ini partai-partai tersebut, dinilai BM, masih sibuk mengurus administrasi peserta pemilu.

"PPP, PBB sama-sama verifikasi. Kalau misalnya verifikasi lolos PPP, ya, kita akan coba komunikasikan termasuk dengan partai lain," kata Wibowo.

Baca juga: PBB Makin Positif Melebur ke PPP

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com