Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habibie: Tunggu Kajian Pakar soal Nuklir

Kompas.com - 19/03/2011, 17:25 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com — Berita tentang kebocoran reaktor nuklir di Jepang akibat gempa dan tsunami memancing mantan Presiden BJ Habibie ikut bersuara. Seusai kuliah umum ”Perkembangan Teknologi dan Wawasan Indonesia” di kampus Universitas Diponegoro Semarang, Sabtu (19/3/2011), Habibie meminta agar semua pihak tidak terburu-buru menolak nuklir. Sebaliknya, juga harus berhati-hati mengambil keputusan saat menyetujui pemanfaatan nuklir.

”Tunggu hasil kajian nuklir oleh para pakar, khususnya di dua negara, Perancis dan Jepang,” katanya.

Saat ini para pakar tengah mengkaji pemanfaatan teknologi nuklir untuk pembangkit listrik di dua negara itu. Jepang dan Perancis adalah dua negara yang paling besar berinvestasi dalam pemanfaatan energi nuklir. Dua negara tersebut sangat tergantung pada nuklir, terutama untuk menghasilkan energi listrik guna menopang industri di kedua negara.

Begitu tergantungnya mereka sehingga butuh waktu lama untuk mengkaji apakah tetap akan memanfaatkan energi nuklir atau tidak. Apalagi sampai sekarang belum ditemukan energi pengganti lain. ”Jadi mari kita tunggu kajian para pakar yang tengah meneliti dampak kerusakan PLTN di Fukushima akibat gempa dan tsunami,” kata Habibie.

Habibie melanjutkan, Indonesia harus sabar menanti kajian pakar dari pemanfaatan energi nuklir itu secara obyektif. ”Jangan buru-buru menolak pembangunan PLTN, namun tetap harus kritis dan berhati-hati juga untuk membangun. Lihat dulu bagaimana kajian di dua negara itu,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com