Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolres Hamidin: Paket di DPR Bukan Bom

Kompas.com - 18/03/2011, 19:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat Komisaris Besar Hamidin menegaskan bahwa paket berbentuk buku yang ditujukan kepada Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan bukan sebuah bom. Setelah dilakukan penelitian oleh Tim Gegana Polda Metro Jaya, ternyata paket tersebut berisi 10 buku asli.

”Setelah penelitian oleh Tim Gegana Polda, disimpulkan tidak ada bom pada paket yang ditemukan di DPR. Ternyata isinya murni buku, 10 buku, jadi yang kami lakukan kali ini antisipasi bom,” ujar Hamidin ketika dihubungi, Jumat (18/3/2011). Tidak terdapat unsur tindak pidana dalam pengiriman paket seberat 5 kilogram itu.

”Karena ada kecurigaan dari Pak Taufik, pengirimnya tidak jelas, Taufik tidak pernah menerima paket secara langsung,” kata Hamidin. Paket berisi buku untuk Taufik tersebut, lanjutnya, akan dikembalikan ke DPR. Kesepuluh buku dalam paket yang dikirim oleh jasa pengiriman barang itu, menurut Hamidin, berjudul Jejak Hitam Tentang Ahmadiyah. Nama pengirim adalah Iwan Kustiawan dari LPPI.

Terkait si pengirim, pihak Polres Jakarta Pusat, kata Hamidin, akan melakukan pengecekan ke LPPI. ”LPPI itu kan di Jakarta Pusat, tapi kami akan melakukan pengecekan ke LPPI,” ujarnya.

Sebelumnya, Hamidin mengatakan, paket berbentuk buku untuk Taufik Kurniawan tiba di gedung DPR pada 16.00 hari ini. Terdapat ketidaklaziman dalam pengiriman paket untuk pimpinan DPR tersebut. Paket dikirimkan langsung ke ruangan pimpinan tanpa melalui petugas kemanan. ”Taufik tidak pernah terima paket langsung, selalu ditaruh di pos keamanan. Jadi, dilaporkan kepada kami, lalu kami datangi ke TKP,” katanya.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Nasional
    Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Nasional
    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Nasional
    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Nasional
    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Nasional
    'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

    "Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

    Nasional
    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Nasional
    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    Nasional
    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Nasional
    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Nasional
    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Nasional
    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Nasional
    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    Nasional
    TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

    TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com