Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2010, KPK Tak Sentuh Polisi dan Jaksa

Kompas.com - 07/03/2011, 19:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia Corruption Watch (ICW) mencatat selama tahun 2010 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak menangani satu pun kasus yang terkait jaksa dan polisi. Padahal, menurut aktivis ICW, Adnan Topan Husodo, dengan memeriksa kedua lembaga tersebut, akan mempercepat reformasi di tubuh aparat penegak hukum.

”Itulah pentingnya KPK juga harus menangani kasus korupsi yang melibatkan jaksa dan polisi karena bisa membawa reformasi lebih baik di tubuh penegak hukum,” kata Adnan, Senin (7/3/2011).

Menurut Adnan, KPK tampak kurang berani memasuki area tersebut karena dalam tubuh KPK sendiri penyidiknya banyak yang dari kepolisian. Adnan berharap tahun depan dengan Ketua KPK yang baru dapat membawa perubahan pada KPK agar lebih independen dan membawa kebijakan-kebijakan radikal untuk menjerat para koruptor.

”KPK perlu ada penyidik-penyidik yang independen, tidak dari polisi dan jaksa. Hal itu sangat penting sehingga tidak ada faktor kepentingan dalam mengusut kasus tertentu,” kata Adnan.

KPK, menurut Adnan, perlu lebih banyak lagi keberanian agar bisa meningkatkan kepercayaan publik sehingga tidak digunakan pihak-pihak tertentu untuk menjerumuskan KPK pada pembubaran.

KPK sendiri pada tahun 2011 sudah menunjukkan perubahan dengan menangkap DSW, jaksa di Kejaksaan Negeri Tangerang, yang diduga tersangkut kasus pemerasan aktif terhadap seorang pegawai BUMN. Saat ini DSW sedang dalam tahanan sementara dan menjalani pemeriksaan di KPK. Hal ini menunjukkan KPK mulai bereaksi terhadap kasus yang terjadi di lembaga kejaksaan meskipun baru satu kasus yang ditangani.

Baca juga: PKS: Presiden Belum Omong Apa-apa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertemu NPC, Puan Minta Pemerintah China Perkuat Dukungan untuk Palestina

Bertemu NPC, Puan Minta Pemerintah China Perkuat Dukungan untuk Palestina

Nasional
KPK Jebloskan Bupati Mimika Eltinus Omaleng ke Lapas Setelah Sempat Lepas dari Jerat Hukum

KPK Jebloskan Bupati Mimika Eltinus Omaleng ke Lapas Setelah Sempat Lepas dari Jerat Hukum

Nasional
Ditanya soal Keterlibatan Purnawirawan Polri di Kasus Timah, Ini Respons Kejagung

Ditanya soal Keterlibatan Purnawirawan Polri di Kasus Timah, Ini Respons Kejagung

Nasional
KPU Perpanjang Verifikasi Syarat Dukungan Calon Nonpartai Pilkada 2024

KPU Perpanjang Verifikasi Syarat Dukungan Calon Nonpartai Pilkada 2024

Nasional
KPK Resmi Lawan Putusan Sela Kasus Hakim Agung Gazalba Saleh

KPK Resmi Lawan Putusan Sela Kasus Hakim Agung Gazalba Saleh

Nasional
Draf RUU Polri: Usia Pensiun Polisi dengan Jabatan Fungsional Bisa Mencapai 65 Tahun

Draf RUU Polri: Usia Pensiun Polisi dengan Jabatan Fungsional Bisa Mencapai 65 Tahun

Nasional
'Keluarga' Saksi Demokrat Ricuh Jelang Sengketa Versus PAN

"Keluarga" Saksi Demokrat Ricuh Jelang Sengketa Versus PAN

Nasional
PPS di Kalsel Akui Gelembungkan Suara PAN, 1 Suara Dihargai Rp 100.000

PPS di Kalsel Akui Gelembungkan Suara PAN, 1 Suara Dihargai Rp 100.000

Nasional
Hakim Minta Pedangdut Nayunda Kembalikan Uang Rp 45 Juta yang Diterima dari Kementan

Hakim Minta Pedangdut Nayunda Kembalikan Uang Rp 45 Juta yang Diterima dari Kementan

Nasional
SYL dan Keluarga Disebut Habiskan Rp 45 Juta Sekali ke Klinik Kecantikan, Uangnya dari Kementan

SYL dan Keluarga Disebut Habiskan Rp 45 Juta Sekali ke Klinik Kecantikan, Uangnya dari Kementan

Nasional
Ketua MPR NIlai Pemilu Kerap Bikin Was-was, Singgung Demokrasi Musyawarah Mufakat

Ketua MPR NIlai Pemilu Kerap Bikin Was-was, Singgung Demokrasi Musyawarah Mufakat

Nasional
Nama SYL Disave dengan Nama “PM” di Ponsel Biduan Nayunda Nabila

Nama SYL Disave dengan Nama “PM” di Ponsel Biduan Nayunda Nabila

Nasional
Baleg Klaim Revisi UU TNI Tak Akan Kembalikan Dwifungsi

Baleg Klaim Revisi UU TNI Tak Akan Kembalikan Dwifungsi

Nasional
Setelah SBY, Bamsoet Bakal Temui Megawati, Jokowi, dan Prabowo

Setelah SBY, Bamsoet Bakal Temui Megawati, Jokowi, dan Prabowo

Nasional
SYL dan Istri Disebut Beli Serum Wajah dari Jepang Pakai Uang Kementan

SYL dan Istri Disebut Beli Serum Wajah dari Jepang Pakai Uang Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com