Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Cyrus Cuma Hindari Pers, Bukan Jakgung"

Kompas.com - 25/01/2011, 00:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto menyatakan, semoga saja oknum jaksa yang terindikasi pidana umum dalam kaitan kasus mantan pegawai pajak Gayus HP Tambunan, yaitu Cirus Sinaga, cuma menghindari pers dan bukan menghindari Jaksa Agung Basrief Arief.  

Hal itu dilontarkan Djoko di akhir keterangan persnya seusai mengikuti rapat penanganan kasus Gayus yang dipimpin oleh Wapres di Istana Wapres, Jakarta, Senin (24/1/2011) sore.

"Semoga saja dia (Cyrus) cuma menghindari pers, dan bukan menghindari Jaksa Agung, ya, ujar Djoko," seraya tertawa.  

Sebelumnya, Jaksa Agung Basrief Arief menjawab pertanyaan pers perihal keberadaan Cyrus yang disebut-sebut menghilang setelah dicopot dari jabatannya oleh Jaksa Agung.

Jawaban Jaksa Agung, Cyrus sudah menghadap ke Jaksa Agung Muda Pengawasan (Jamwas), dan berarti Cyrus berada di lingkungan Kejaksaan Agung. Pers menanyakan keberadaan Cyrus yang misterius sejak dicopot karena terlibat kasus Gayus.  

Menurut Basrief, tentang sakitnya Cyrus, ia sudah meminta Jamwas untuk memanggil dan mengklarifikasikannya. Ia tak merinci apakah Cyrus sakit benaran atau sakit bohong-bohongan.  

Basrief mengakui dua oknum jaksa yang terlibat kasus Gayus sudah dicopot, yaitu Cyrus dan PM. "Cyrus juga terindikasi tindak pidana umum untuk diserahkan kembali ke penyidik Polri. Sampai tadi (Senin), kami harapkan segera ada paparan bersama," tambah Basrief.

Mengenai keberadaan jaksa CS, Basrief sebelumnya mengaku sudah memerintahkan Jamwas untuk mengantisipasi keberadaan CS.

"Jika yang bersangkutan tidak masuk kerja selama 45 hari, maka bisa ditindak administrasi lagi. Jika terbukti, dia akan diberhentikan. Dengan dasar itu, saya minta diklarifikasi kembali keberadaannya," demikian Basrief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com