Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ada Suap di Balik Paspor Gayus

Kompas.com - 19/01/2011, 02:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar menegaskan, orang yang membawa paspor asli milik Margareta (5) yang kemudian digunakan Gayus Halomoan Tambunan untuk keluar negeri terancam sanksi pidana.

"Nah, sekarang kenapa paspor bisa keluar? Kalau itu bukan kelalaian, tapi tindak pidana. Siapa pelakunya? Kami masih menunggu tim selesai mendalami," kata Patrialis seusai melantik 39 konsultan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Jakarta, Selasa (18/1/2011) malam.

Berdasarkan hasil penyelidikan tim gabungan Kemhuk dan HAM dan Mabes Polri, Patrialis mengakui, petugas-petugas Imigrasi telah lalai menjalankan tugas.

Belum ditemukan bukti penerimaan suap, tetapi kemungkinan masih ada mengingat pemeriksaan masih terus berlangsung. Adapun kelalaian petugas Kantor Imigrasi Jaktim, menurut Patrialis, cukup banyak, yakni terkait siapa petugas yang bertanggung jawab menyimpan blanko paspor yang belum terpakai, seperti tempat pembayaran dan tempat menyimpan brankas.

Ia berharap ke depan petugasnya benar-benar teliti. Hasil pemeriksaan sejauh ini memperlihatkan bahwa ada kelalaian dari pihak pegawai Imigrasi, misalnya, saat paspor dengan nama Sony Laksono ternyata dilewatkan saja walau kode yellow allert menyala.

"Harusnya diteliti, nah penelitian itu kan ada kode-kode yang harus dilihat secara protap," lanjut Patrialis.

Ternyata secara kasat mata, lanjutnya, terdapat enam kekurangan yang seharusnya sangat mudah diketahui oleh petugas Imigrasi. "Jadi ini termasuk canggih. Bukan hanya di bandara kita saja paspor palsu ini lolos, tapi juga di bandara-bandara lainnya."

Karena itu, ia mengatakan, bisa saja pembuat paspor palsu tersebut hanya bekerja sama, tetapi bisa jadi sindikasi, atau mungkin termasuk konspirasi. "Tetapi itu belum bisa disimpulkan, paling tidak dari Imigrasi diketahui mereka ada peran ketika Gayus keluar tahanan."

Sebelumnya, Patrialis telah menonaktifkan sedikitnya 16 petugas Imigrasi, baik di Kantor Imigrasi Jakarta Timur maupun di Bandara Soekarno-Hatta, untuk kepentingan pemeriksaan terkait keterlibatan pembuatan paspor palsu Gayus dengan nama Sony Laksono dan terkait kelalaian memeriksa paspor di tempat pemeriksaan Imigrasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

    Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

    Nasional
    Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

    Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

    Nasional
    Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

    Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

    Nasional
    Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

    Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

    Nasional
    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Nasional
    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

    Nasional
    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Nasional
    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Nasional
    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Nasional
    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Nasional
    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Nasional
    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Nasional
    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Nasional
    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Nasional
    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com