Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arief Rahman: Pak Dwi Orang Kaya yang Dermawan

Kompas.com - 08/01/2011, 22:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerhati pendidikan, Arief Rahman, mengenang sosok pengusaha Sudwikatmono sebagai seorang pengusaha kaya raya yang sangat dermawan. Salah satu bentuk kedermawanan Pak Dwi adalah di bidang pendidikan. Ia selalu menyisihkan dana membantu anak kurang mampu.

"Dermawan sangat dermawan ini yang harus dicontoh. Hartanya ke mana-mana, nggak cuma di sini di mana-mana, tapi mulai dari yatim piatu, masjid, sampai pelajar yang minta dibantu pasti dia berikan," ucap Arief Rahman, Sabtu (8/1/2011) di rumah duka, Jalan Bukit Golf Utama, Pondok Indah, Jakarta.

Arief yang merupakan mantan kepala sekolah SMA Labschool Jakarta ini juga mengaku sering kali dibantu Sudwikatmono, terutama untuk membantu siswa tidak mampu.

"Saya dikasih uang dan dia minta disalurkan ke anak-anak yang kesulitan sekolah. Nanti saya pertanggungjawabkan uang itu ke Beliau," kenang Arief.

Sebagai tenaga pengajar, Arief mampu melihat ketulusan hati Sudwikatmono meski kekayaannya berlimpah. Namun, mantan bos Cineplex21 tersebut, diakuinya, sebagai seorang introvert yang cenderung pendiam. Hal ini berbeda dengan sang istri, Sulastri, yang lebih terbuka.

"Sebagai pendidik, saya bisa lihat Pak Dwi orangnya introvert. Dilihat dari responsnya dia nggak banyak kata. Kalau nggak suka, kita tinggal lihat bahasa tubuh dia saja. Beda dengan Ibu Dwi yang lebih ramai dan hangat," ungkap Arief yang berkenalan dengan almarhum dalam pengajian-pengajian keluarga Soeharto yang sering kali ia pimpin.

Lebih lanjut, Arief mengungkapkan, meksi terkesan introvert, sosok Sudwikatmono bukanlah seorang yang sulit didekati. "Kalau kita dekat dengan dia, dia sangat baik dan juga punya kemauan keras. Mungkin karena dia businessman," katanya.

Sudwikatmono yang merupakan adik sepupu mantan Presiden Soeharto mengembuskan napas terakhir hari ini sekitar pukul 05.00 WIB di RS Mount Elizabeth, tempat Sudwikatmono dirawat pada tiga bulan terakhir.

Mantan bos Cineplex21 itu mengalami komplikasi lever, jantung, ginjal. Pemakaman akan dilakukan esok hari, sekitar pukul 13.00 di San Diego Hills, Karawang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin 'Presidential Club' Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin "Presidential Club" Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com