JAKARTA, KOMPAS.com - Delegasi asing yang menjadi peserta Pertemuan Asia-Eropa atau Asia-Europe Meeting (ASEM) untuk para gubernur dan walikota mengkuti dialog kerukunan antarkepercayaan (interfaith) di Aula 34 Mesjid Istiqlal Jakarta, Kamis (28/10/2010). Mereka berdiskusi tentang membangun hubungan dan kerukunan antarkepercayaan dari pola hidup antarumat beragama di Indonesia, khususnya Jakarta.
Sebagai rangkaian dari ASEM 2010 untuk para gubernur dan walikota yang baru digelar pertama kali ini, Prof. Azyumardi Azra dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi pembicaranya.
Moderator dialog Atik Susilo dari UIN Syarif Hidayatullah yang merangkum pertanyaan mengatakan para peserta dialog mempertanyakan adanya ancaman terhadap toleransi umat beragama di Indonesia dengan munculnya gerakan-gerakan terorisme.
Gerakan-gerakan tersebut, lanjutnya, seperti mengatasnamakan Islam, namun tujuannya tidak didasarkan pada nilai-nilai Islam sebenarnya. "Saya kira mereka (para peserta) ingin kepastian betul. Seperti apa sih sebenarnya pembentukan nilai-nilai atau peletakan nilai-nilai dasar keagamaan pada keluarga-keluarga Islam," katanya.
Salah satu peserta juga bertanya apakah mungkin ada yang salah dalam pendidikan di masyarakat sehingga kemudian muncul beragam gerakan-gerakan terorisme.
Namun, Azyumardi menjelaskan bahwa tidak ada yang salah dengan pendidikan agama, baik di keluarga maupun di tengah masyarakat Indonesia. "Kelompok itu hanya segelintir saja, hanya sekelompok kecil saja yang memang mungkin ada connection," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.