Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Korban Balibo Terus Berjuang

Kompas.com - 07/07/2010, 22:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Meskipun usianya sudah lanjut, Shirley Shackleton, istri wartawan asal Australia yang meninggal dalam tugas peliputan di Desa Balibo, Timor Leste, Greg Shackleton, terus mencari kebenaran untuk mengungkap siapa yang bertanggung jawab atas kematian suaminya, 35 tahun lalu bersama empat rekannya.

Besok, Kamis (8/7/2010), Shirley akan hadir di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta untuk memberikan kesaksian pada pukul 10.00 WIB. Dalam sidang sebelumnya dihadiri saksi ahli. Setelah memberikan kesaksian, Shirley pun akan mengunjungi kuburan Kebayoran Lama yang menjadi pemakaman kelima wartawan Australia yang meninggal di Timor Leste.

Kedatangannya dalam sidang tersebut terkait pelarangan pemutaran film Balibo oleh Lembaga Sensor Film (LSF). Film yang berdurasi 111 menit tersebut dibuat berdasarkan kisah nyata yang mengakibatkan terbunuhnya lima jurnalis asal Australia, Gary Cunningham, Melcolm Rennie, Greg Shackleton, Tony Stewart, dan Brian Peters pada tahun 1975.

“Film ini kisah nyata, bila kenyataan tersebut terus dibiarkan sehingga kesalahan itu bisa dibenarkan semua, saya khawatir dan takut ini menjadi propaganda. Wartawan seperti Anda yang sedang menjalankan tugas, jika selamat Anda dianggap berhasil mendapatkan beritanya, tapi bila tidak kembali atau meninggal dalam tugas tersebut, itu dianggap karena kesalahan Anda sendiri, itu yang ingin saya luruskan,” papar Shirley di Kantor Kontras Jakarta, Rabu (7/7/2010).

Menurutnya, selama ini opini yang dijelaskannya di atas merupakan opini yang dibangun Pemerintah Indonesia dan Australia. Dia menjelaskan, film Balibo tidak akan dibuat bila tidak ada penyidikan lebih dahulu. “Memang ini pelajaran sangat berat bagi siapa pun, dan berusaha semuanya akan menghilangkan kekejaman yang luar biasa tersebut, saya akui orang Australia, orang Indonesia, dan orang Timor Leste sama-sama bersalah. Namun, seharusnya pengakuan itu tumbuh dengan mengatakan ya saya salah, itu saya anggap cukup. Untuk itulah saya berada di sini,” katanya.

Baru-baru ini, ia meluncurkan sebuah buku karyanya sendiri yang memuat cerita tentang perjalanan suaminya selama bertugas di Balibo. Buku yang berjudul The Circle of Silence tersebut saat ini sudah dicetak sebanyak 10.000 eksemplar dan akan diluncurkan di tiga negara lainnya, yaitu Irlandia, Belanda, dan Inggris. Selain itu, di Indonesia sendiri akan hadir bukunya dalam bentuk bahasa Indonesia.

“Buku ini bercerita tentang kebenaran dan kesaksian saksi mata dan saya. Buku ini bukan tentang saya, tapi bercerita tentang Timor Timur,” tutup Shirley. (Tribunnews/Adi Suhendi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com