JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Boediono menyatakan rasa keprihatinannya terkait dengan maraknya peredaran video porno di masyarakat, khususnya yang terkait dengan beredarnya video porno mirip aktris baru-baru ini.
Keprihatinan Wapres Boediono itu dia ungkapkan saat membuka rapat mengenai komite pendidikan yang beliau pimpin, Rabu (9/6/2010) petang di Istana Wapres, Jakarta.
Demikian disampaikan Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh saat ditanya pers seusai mengikuti rapat yang dihadiri sejumlah menteri terkait. Di antaranya Menko Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono dan Menteri Agama Suryadharma Ali.
"Memang, Pak Wapres tadi dalam pengantarnya menyatakan prihatin. Di saat bangsa Indonesia tengah dan ingin membangun pendidikan moral dan karakter bangsa, kok sekarang tiba-tiba muncul seperti itu (video porno)," tandas Nuh.
Padahal, tambah Nuh, bangsa Indonesia memiliki payung hukum, yaitu Undang-Undang Pornografi yang seharusnya dapat diterapkan dengan sungguh-sungguh. "Selain itu, pendidikan moral dan karakter bangsa saat ini terus digalakkan di jenjang pendidikan kita," kata Nuh.
Dukung razia HP
Oleh sebab itu, lanjut Nuh, pihaknya sesegera mungkin menginstruksikan kepala-kepala dinas pendidikan di semua provinsi untuk, selain tidak mengendurkan pendidikan moral dan karakter siswa, juga menggiatkan razia terhadap telepon seluler para siswa yang memiliki video-video porno.
"Kami akan perintahkan kadis-kadis untuk terus menerus ke sekolah atau para kepala sekolah untuk memberikan semacam sanksi dan hukuman yang sifatnya mendidik jika telepon seluler siswa kedapatan ada video pornonya. Razia itu dilakukan untuk mencegah penyebaran. Sebab, penyebaran video porno itu mitosis-miosis," ucap Nuh.
Tentang beredarnya video porno baru-baru ini, Nuh mengatakan bahwa hal itu bentuk dari kekurang-taatan masyarakat terhadap nilai-nilai moral dan etika. Oleh karena itu, caranya ada dua, selain penegakan hukum terhadap pelaku dan penyebarnya, juga pemberian sanksi berikut penumbuhan kesadaran untuk melihat yang baik dan bersih. "Misalnya, nek ono 'sampah' iku yo ojo dieker-eker (kalau ada kotoran, itu jangan dikorek-korek)," demikian Nuh.
Juru Bicara Wapres, yang juga Staf Khusus Bidang Media Massa, Yopie Hidayat, menambahkan bahwa apa yang disampaikan Wapres dalam pengantar rapat dinilai sangat penting sekali untuk relevansi aktualisasi karakter bangsa yang kini tengah digalakkan Wapres dalam setiap kunjungan kerjanya di berbagai daerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.