JAKARTA, KOMPAS.com — Hermawi Taslim, salah satu orang terdekat presiden Republik Indonesia keempat, almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), tak menyangka bisa mendampingi dan turut dalam berbagai kegiatan Gus Dur dalam 10 tahun terakhir. Sebagai seorang non-muslim, ia tak menyangka bahwa seorang tokoh Nahdlatul Ulama membuka lebar pintu bagi dirinya.
Hermawi mengungkapkan, perkenalannya dengan Gus Dur pertama kali di NTT. "Saat itu, Gus Dur ke NTT untuk urusan PKB. Saya bertemu ketika transit. Beliau tanya, 'Kamu orang apa?' Saya jawab saya dari Nias. Beliau mengajak saya bergabung dan mengatakan, 'Tidak penting apa pun agama atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu'," kata Hermawi berbagi kisah tentang pesan yang diingatnya dari seorang Gus Dur kepada Kompas.com.
Apa yang diutarakan Gus Dur menjadi pegangannya dalam berkomunikasi dengan siapa pun dalam 10 tahun terakhir. "Saya sangat terkesan dengan keterbukaan beliau yang tidak pernah membeda-bedakan," ujar Hermawi, yang pernah menjabat ketua DPP PKB ini.
Terakhir kali, Hermawi bertemu Gus Dur pada Minggu (27/12/2009) di Gedung PB Nahdlatul Ulama, Jakarta Pusat. Biasanya, setiap akhir pekan, ada pertemuan rutin di PBNU untuk mendiskusikan berbagai perkembangan di Tanah Air. "Setelah itu, saya pamit kepada Gus Dur untuk berlibur bersama keluarga dan baru kembali hari ini. Saya menyesal tidak bersama beliau di saat terakhirnya," kata Hermawi dengan terisak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.