Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK Harus Bicara agar Skandal Century Cepat Selesai

Kompas.com - 27/11/2009, 20:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi senior Partai Golkar, Zainal Bintang berpendapat, mantan wakil presiden Jusuf Kalla perlu membuka suara terkait skandal Bank Century, karena Jusuf Kalla memiliki pengetahuan tentang masalah tersebut.

"Kami menyarankan JK berjiwa besar sebagai ’bapak bangsa’ agar mau buka suara guna memperterang masalah ’yang gelap’ di sekitar skandal bernilai triliunan rupiah tersebut," katanya di Jakarta, Jumat.

Menurut Bintang, JK perlu buka suara tentang masalah ini, guna mencegah terjadi penyelesaian yang berkepanjangan. "Sebab, Pak JK sempat mengungkit masalah ini ketika masih menjabat sebagai wapres dengan mengatakan, ’kasus itu sesungguhnya kriminal perbankan’," katanya.

Skandal Bank Century terkait dana talangan sebanyak Rp6,7 triliun itu, menurut dia, perlu ikut mendapat kepedulian JK, karena kasus tersebut terjadi di era kepemimpinan dirinya bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
    
"Artinya, JK juga perlu buka mulut, guna memberikan masukan kepada Panitia Angket DPR RI, karena berdasarkan pemantauan saya di lapangan, banyak pihak mengharapkan beliau bisa buka-bukaan juga," katanya.
    
Zainal Bintang mengatakan, merupakan sikap sangat negarawan, jika JK bersedia memenuhi panggilan DPR RI terkait skandal Bank Century ini.

Sementara, mantan wakil presiden Jusuf Kalla telah menyatakan siap dan bersedia memenuhi panggilan dari Panitia Angket DPR RI terkait skandal Bank Century."Saya belum terima surat panggilan terkait hak angket DPR RI untuk Century, tapi sebagai warga negara saya wajib memenuhi panggilan tersebut," katanya di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.

Mengenai kesiapannya menjawab pertanyaan yang kemungkinan akan diajukan anggota DPR terkait hal tersebut, Kalla menegaskan bahwa dirinya akan menjawab sesuai dengan yang dialami dan diketahui. "Semua tergantung apa yang ditanyakan nanti, panitia angketnya juga belum terbentuk," katanya.

Hak angket Century telah dibahas di Badan Musyawarah (Bamus) DPR. Hingga kini semakin banyak anggota DPR RI mendukung hak angket, bahkan Fraksi Partai Demokrat yang semula belum memberi dukungan, telah menyatakan dukungan. Menurut rencana, pembentukan Panitia Angket Bank Century dibahas setelah diputuskan pada rapat paripurna 1 Desember 2009.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com