Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bibit dan Chandra Masih Wajib Lapor

Kompas.com - 26/11/2009, 06:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Walaupun Presiden sudah memberikan saran penyelesaian di luar pengadilan, kepolisian dan kejaksaan belum melepas pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah. Keduanya masih menjalani wajib lapor di Mabes Polri, Kamis (26/11).

Demikian dikatakan kuasa hukum Bibit dan Chandra, Achmad Rivai, Rabu di Jakarta. ”Besok (Kamis ini) Pak Bibit masih wajib lapor. Pak Chandra mendapat surat dari kepolisian untuk penyerahan berkas P-21 ke kejaksaan. Artinya, kasusnya dilimpahkan ke kejaksaan,” kata dia.

Rivai berharap kepolisian dan kejaksaan tidak menunda-nunda proses penyelesaian sebagaimana disarankan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. ”Pilihannya jelas, yaitu SP3 (surat perintah penghentian penyidikan) atau SKPP (surat keterangan penghentian penuntutan),” kata dia.

Secara terpisah, Sekretaris Jenderal Transparansi Internasional Indonesia Teten Masduki mengatakan, semakin lama kasus Bibit dan Chandra ditutup oleh kepolisian atau kejaksaan, hal itu akan semakin membangkitkan kecurigaan masyarakat mengenai adanya desakan agar Bibit dan Chandra mundur. Apalagi, beberapa waktu lalu, terbukti ada upaya beberapa pihak yang meminta keduanya mundur sebagai kompensasi pemberhentian perkara.

”Kejaksaan dan Polri jangan main api lagi. Setelah pidato Presiden beberapa hari lalu, mereka mestinya cepat-cepat menutup kasus Bibit dan Chandra. Tak ada tawar-menawar karena semuanya sudah jelas, mekanismenya juga ada,” kata Teten.

Sehari sebelumnya, sejumlah aksi unjuk rasa digelar di sejumlah daerah mengkritik pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dinilai belum jelas dalam kasus Bibit dan Chandra tersebut.

Acmad Rivai mengatakan, Bibit dan Chandra tidak akan pernah mau mundur atas desakan pihak lain. ”Setelah kasus ini selesai, mereka pasti akan kembali bertugas ke KPK. Ini bagian dari pemulihan nama baik mereka,” kata dia.

Ditemui beberapa waktu lalu, Bibit menyatakan tak akan mundur dari posisinya sebagai pimpinan KPK. ”Jika pun mundur, atas keinginan sendiri, tidak karena dipaksa-paksa,” ungkap Bibit.

Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, dua Wakil Ketua KPK sementara, Mas Achmad Santosa dan Waluyo, telah siap mundur begitu Bibit dan Chandra aktif kembali. ”Dengan senang hati mereka akan mundur karena memang begitulah mekanismenya,” kata Johan.(PRA/BEN/GAL/AIK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com