Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walau Pahit, Golkar Tetap Kritisi Pemerintah

Kompas.com - 01/11/2009, 05:04 WIB
 

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar akan tetap memberikan kritik yang membangun kepada pemerintah walaupun kritik itu pahit.

Posisi Partai Golkar terhadap pemerintah bagaikan sahabat yang baik, yang tidak saja memberi pujian, tetapi juga mengingatkan dan memberi evaluasi obyektif serta solusi alternatif.

”Itulah sahabat sejati,” kata Ketua Umum Partai Gokar Aburizal Bakrie dalam pidato politiknya pada perayaan hari ulang tahun ke-45 Partai Golkar, Sabtu (31/10), di Jakarta.

Menurut Aburizal, Partai Golkar mengajak partai lain untuk bersikap sama, yaitu loyal tetapi tetap obyektif, kritis, dan independen sehingga spektrum suara rakyat benar-benar terwakili.

Acara semalam tidak dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, hadir Wakil Presiden RI Boediono, mantan Presiden RI BJ Habibie, Ketua MPR Taufik Kiemas, Ketua Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo, dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto.

Juga hadir Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, dan Sekjen Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan. Hadir pula beberapa menteri, seperti Hatta Rajasa dan Tifatul Sembiring.

Kasus Century

Saat ditanya pers apakah ketidakhadiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait dengan sikap Partai Golkar di DPR dalam kasus hak angket Bank Century, Aburizal mengatakan, pada prinsipnya presiden telah mengetahui kalau tindakan Partai Golkar di DPR beberapa waktu lalu berkaitan dengan angket Bank Century adalah demi kebaikan.

”Sebagai parpol yang berkoalisi dengan pemerintah, kita ingin ada kejelasan dalam kasus Bank Century sehingga presiden dan wakil presiden nantinya bisa bekerja sekuat-kuatnya tanpa ada gosip di masyarakat,” katanya.

Aburizal membantah kalau Fraksi Golkar melunak dalam menyikapi kasus Bank Century. Menurut dia, mekanisme di DPR memiliki banyak bentuk, apakah satu atau dua komisi, atau juga lewat Badan Musyawarah dan penggunaan hak interpelasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com