Dalam kesempatan itu, Partai Golkar memberikan penghargaan Anugerah Abdi Luhur kepada mantan Presiden RI Soeharto yang disebut memiliki pengabdian luar biasa terhadap Tanah Air, terutama sebagai peletak dasar-dasar Partai Golkar.
Penghargaan ini diterima oleh anak tertuanya, Siti Hardiyanti Rukmana. Penghargaan Anugerah Bhakti Utama diberikan kepada Jusuf Kalla dan Sulasikin Moerpratomo.
Dalam pidatonya, Aburizal mengatakan, Partai Golkar bukannya ingin tenggelam dalam masa lalu. Golkar ingin belajar dari sejarah, termasuk mengambil pelajaran akan turunnya suara dalam Pemilu 2009.
Menurut Akbar, kompetisi politik pasti tidak akan terhindarkan. Namun, apabila yang menjadi pertaruhan adalah nasib masa depan bangsa, semua orang harus merapatkan barisan.
”Tidak lagi ada kuning, biru, merah, hijau, putih. Yang ada hanya merah-putih,” katanya. (EDN)