Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Jamin Rekaman Masih Utuh

Kompas.com - 29/10/2009, 15:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) menjamin bukti rekaman yang akan diserahkan pada sidang lanjutan Undang-Undang 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang digelar pada Selasa (3/11) mendatang masih dalam kondisi utuh dan sesuai aslinya.

"Itu kan ada dalam komputer forensik. Apa bisa diubah? Ya, ndak mungkin," ujar pimpinan KPK, M Jasin, seusai sidang uji materi UU KPK, di Mahkamah Konstitusi, Kamis (29/10). Namun, Jasin menolak menyebutkan apakah isi rekaman asli sama dengan transkrip yang beredar di masyarakat.

"Saya tidak bisa menyimpulkan itu. Silakan MK yang menyampaikan pada masyarakat. Dan saya kira penyidik juga memerlukan data itu," kata dia.

Jasin meneruskan, bukti rekaman tersebut tidak akan diserahkan ke berbagai pihak meski kuat dugaan pihak kepolisian dan kejaksaan terlibat di dalamnya. "Sesuai dengan aturan hukum kan tidak boleh serah menyerah. Kita melalui aturan hukum menyerahkan itu karena undang-undang tentang MK mengatur hal itu," papar Jasin.

Sementara itu, kuasa hukum Bibit-Chandra, Bambang Widjojanto, meyakini bukti rekaman masih utuh sesuai aslinya. "Mekanisme internal dalam KPK itu kuat. Bukti itu masih aman," kata dia.

Bambang berharap, bukti rekaman tersebut diperdengarkan dalam persidangan. Hal tersebut dimaksudkan untuk memperjelas siapa saja pihak yang terlibat dalam pembuatan skenario tersebut.

"Harus diperdengarkan, jadi terlihat siapa yang terlibat. Dengan begitu bisa saja menyelamatkan presiden," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com