JAKARTA, KOMPAS.com — Global Dignity Day atau hari martabat diperingati di seluruh dunia pada tanggal 20 Oktober setiap tahunnya.
Di Indonesia, Global Dignity Day diperingati oleh Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) dengan mangadakan rangkaian kegiatan, seperti kampanye antinarkoba, training, dan kompetisi band.
Kegiatan tersebut akan berlangsung hingga akhir Oktober dan berlangsung di lima kota, yaitu Jakarta, Bogor, Bekasi, Tangerang, dan Bandung. Acara tersebut rencananya akan diikuti 7.000 siswa di 25 sekolah.
Misi dari Global Dignity adalah menciptakan dan menginspirasi sebuah bahasa baru di dunia yang berpusat dan berakar pada martabat semangat melayani. Global Dignity sendiri adalah proyek otonom, nonprofit, dan nonpartisan yang terkait dengan 2020 Process of the World Economic Forum of Young Global Leaders.
Ketua YCAB, Veronica Colondam, mengatakan, YCAB ingin agar anak-anak Indonesia tumbuh dengan kesadaran akan martabatnya. Menjauhi narkoba dan mewujudkan mimpi-mimpi mereka adalah salah satu wujud dari mengejar hidup bernilai dan bermartabat.
YCAB concern dengan masalah pendidikan dan anak-anak korban gempa. Saat ini YCAB bahkan berencana membangun sekolah-sekolah darurat di Padang.
"Kami berencana membangun 10 sekolah darurat di Padang bekerja sama dengan Media Indonesia Group," ungkap Community Development Manager YCAB, Stevens A R Onsoe, ketika ditemui wartawan, Selasa (20/10) di Jakarta.
Sejak tahun 2003 YCAB telah membangun Rumah Belajar yang berlokasi di beberapa tempat, seperti Tegal Alur, Kedoya, Cikarang, dan Koja. Rumah Belajar YCAB mendirikan kelas-kelas kejar paket A, B, dan C.
Selain itu, bekerja sama dengan Bina Nusantara, Rudi Hadi Suwarno, dan Sophie Martin, Rumah Belajar mengadakan kursus-kursus bersertifikat. Kursus yang diadakan, antara lain kursus komputer, bahasa Inggris, dan menjahit.
"Kami berharap ilmu yang mereka gunakan dapat mereka pakai nantinya," ungkap Stevens.
Rumah Belajar YCAB ditujukan untuk anak-anak berekonomi menengah ke bawah. "Setiap manusia berhak memaksimalkan potensi yang mereka punya," kata Stevens.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.