Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden SBY: Selamatkan Generasi Muda dari Kegiatan Teroris

Kompas.com - 17/09/2009, 21:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, pasca-dilumpuhkannya gembong teroris Noordin M Top, langkah berikutnya pemerintah akan mencegah aksi-aksi teror melalu upaya penyelesaian akar masalah yang bisa mendorong timbulnya hal tersebut.

Berbicara dalam acara ramah tamah Presiden dengan wartawan peliput kegiatan kepresidenan di Istana Negara Jakarta, Kamis malam, Kepala negara mengatakan tewasnya Noordin M Top tidak membuat sel-sel teroris di Asia Tenggara dan Indonesia lumpuh.

"Di masa datang tugas kita bukan hanya memberantas namun lebih besar dari itu, kita harus selamatkan negeri kita, bangsa, negara khususnya generasi muda kita dari godaan untuk melibatkan diri pada kegiatan teroris," kata Presiden.

Dijelaskannya bila hanya mampu memberantas terorisme maka hanya memenangi pertempuran, namun bila mampu mencegah dan menciptakan rasa aman masyarakat dari teror maka hal itu setara dengan memenangi pertempuran.

Presiden menambahkan ada tiga hal yang dinilai bisa menjadi akar permasalahan generasi muda untuk tergoda ikut serta dalam aksi teror.

"Yang pertama adalah suasana keterbelakangan, kemiskinan, keterisoliran. hal itu gampang disusupi oleh terorisme, untuk penyelesaiannya harus ada pembangunan yang adil dan merata," tegasnya.

Akar masalah lainnya adalah anggapan atas terjadinya ketidakadilan dunia terkait ketimpangan ekonomi, konflik dan pertentangan.  Untuk mengatasi itu, Presiden mengatakan Indonesia telah ikut andil untuk menciptakan tata dunia yang lebih adil sehingga ketimpangan itu tidak terjadi lagi.

"Yang terakhir adalah timbulnya pemikiran radikal dan ekstrim yang bertentangan dengan arus pemikiran moderat agama apapun.  Itu bisa diatasi bila sejak dini dididik dengan baik bahwa menyelesaikan satu masalah hendaknya dengan cara yang baik," ungkap Yudhoyono.

Presiden mengakui ia merasa sedih atas kenyataan bahwa ada segelintir generasi muda yang terbujuk untuk menjadi pelaku bom bunuh diri karena pola pikir yang salah.

"Dalam pikiran saya, mengapa anak-anak kita menjadi pembom, perakit bom. Meski akhirnya jadi pelaku teror, namun sesungguhnya mereka adalah korban dari Dr Azhari dan Noordin M Top," kata Presiden.

Karena itu, Kepala Negara mengatakan dalam lima tahun mendatang, pemerintah akan mengambil langkah dan sejumlah strategi agar hal itu tidak terjadi lagi.

Meski Noordin M Top sudah dinyatakan tewas oleh pihak Kepolisian namun Presiden mengingatkan ke depan selain pemerintah, lembaga Kepolisian, TNI dan Intelejen serta masyarakat lokal juga harus terus melakukan upaya bersama untuk mencegah terjadinya teror terhadap masyarakat.

Pada Kamis (17/9) sore, Kapolri dalam keterangan pers di Markas Besar Kepolisian RI menyatakan pihaknya telah berhasil melumpuhkan dan menewaskan gembong teroris paling dicari yaitu Noordin M Top dalam sebuah operasi Densus 88 di Solo Jawa Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com