Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS : Polri-KPK Jangan Saling Tikam!

Kompas.com - 11/09/2009, 12:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Hubungan dua institusi penegak hukum, Kepolisian RI dan Komisi Pemberantasan Korupsi, saat ini 'memanas'. Empat pimpinan KPK dipanggil Mabes Polri untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait testimoni Ketua KPK non-aktif, Antasari Azhar, atas dugaan suap, Jumat (11/9 ). Ketua Fraksi sekaligus Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera, Mahfudz Siddiq menyatakan keprihatinan atas apa yang 'dipertontonkan' kedua lembaga tersebut.Menurut dia, ada kesan Polri dan KPK ingin saling 'mematikan'.

"Sangat memprihatinkan (pemeriksaan terhadap pimpinan KPK). Dua institusi penegak hukum ini seolah saling tikam dan saling bunuh," ujar Mahfudz, di Gedung DPD, Jakarta, Jumat ( 11/9 ).

 

Akibatnya, lanjut Mahfudz, masyarakat yang menjadi korban atas aksi dua lembaga ini. "Berapa banyak penanganan kasus yang terbengkalai? Polri dan KPK seharusnya menyelesaikan persoalannya dengan baik dan tidak melakukan konfrontasi secara terbuka," kata Mahfudz.

 

Kendati demikian, KPK juga harus menjadikan momentum untuk introspeksi diri. Menurut Mahfudz, adanya aksi 'balas dendam' dari pihak lain, muncul dari tindakan 'bunuh diri' KPK. Dari informasi yang beredar ada indikasi orang dalam KPK yang "bermain-main" dengan kasus memang sudah lama terdengar.

 

"Di internal KPK ada juga yang 'bermain-main' dengan kasus. Rumornya sudah lama terdengar. Tidak bisa dihindari, dalam KPK ada yang melakukan aksi 'bunuh diri' itu," ujarnya.

 

Ke depan, PKS merekomendasikan agar UU Tipikor lebih memberikan payung hukum yang kuat dan memperketat proses seleksi calon anggota KPK. "Dipastikan bahwa calon yang dipilih tidak melakukan money politics dan tidak tersangkut kasus masa lalu yang membelenggunya," kata Mahfudz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com