Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhan Pesimis Pengambilalihan Bisnis TNI Selesai Tepat Waktu

Kompas.com - 26/08/2009, 12:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono pesimis bahwa proses eksekusi pengambilalihan bisnis Tentara Nasional Indonesia (TNI) dapat selesai tepat waktu sesuai tenggat waktunya. Pada pidato kenegaraan lalu, Presiden menargetkan penyelesaian pengambilalihan bisnis TNI pada bulan Desember 2009.

Juwono menegaskan tenggat waktu secara hukum ketika perpres berlaku dan eksekusinya yang diatur melalui permen membutuhkan waktu. "Nggak cukup. Kenapa tiga bulan karena presiden bilang akhir Desember sudah selesai karena eksekusi di lapangan dan norma hukum selalu ada tenggat waktu," tutur Menhan di Gedung DPR RI, Rabu (26/8).

Juwono menegaskan efektivitas eksekusi di lapangan akan berjalan bertahap. "Bisa lebih bisa kurang tergantung lingkup dari 'bisnis' TNI tersebut," lanjut Juwono.

Namun, Juwono mengatakan Meneg BUMN sudah tidak ingin mengurus bisnis negara yang kerap rugi. Tak ada untungnya, ungkap Juwono mengutip Meneg BUMN. "Bisnis TNI sendiri sudah banyak yang collapse. Sudah banyak yang jadi PT, jauh sebelum kita melakukan penertiban bisnis TNI," tandas Juwono.

Aset-aset TNI dari proses pengambilalihan akan dikelola Depkeu atau diaktifkan melalui Dephan. Aset yang sifatnya aset negara akan kembali ke Depkeu sementara aset yang sifatnya masih dalam transisi akan dititipkan melalui Permen dengan tetap mengutamakan pemeliharaan. Sementara itu, koperasi dan yayasan di lingkungan TNI masih diperbolehkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com