JAKARTA, KOMPAS.com - Walau Mr X yang tewas dalam penggerebekan di Temanggung dipastikan bukan Noordin M Top, namun pihak polisi tetap dinilai berhasil. Penggrebekan, baik di Temanggung, Jatiasih, dan Solo fokusnya pada pembongkaran rencana pengeboman rumah Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas. Demikian diungkap ahli intelijen Andi Widjajanto.
"Keberhasilan kalau melihatnya sejak mereka (polisi) sudah tahu rencana di Cikeas. Targetnya bukan Noordin," kata Andi yang juga Direktur Eksekutif Pusat Kajian Masyarakat Sipil Global Universitas Indonesia (Pacivis UI) di Jakarta, Rabu (12/8).
Menurut Andi, begitu polisi tahu target teroris berikutnya adalah RI 1, maka skala operasinya menjadi sangat tinggi. Mereka langsung bergerak, jangan sampai kebobolan lagi. "Tapi begitu datanya berubah, bahwa sasarannya adalah Cikeas, maka prioritasnya berubah. Maka segala upaya jangka pendek memang segera bongkar dan gagalkan serangan ke Cikeas. Dalam hal itu polisi berhasil baik," ungkap Andi.
Operasi polisi untuk menggagalkan serangan ke Cikeas, lanjutnya, didasarkan pada data pertemuan di Kuningan yang dihadiri Noordin. Dalam pertemuan itu direncanakan penyerangan ke RI 1. Informasi kedua dari data pertemuan di Mampang yang mengatakan bahwa serangan itu akan dilakukan 2 minggu ke depan, sekitar 17 Agustus 2009.
Seandainya eksekusi Cikeas berhasil, tambah Andi, maka akan meningkatkan kredibilitas Noordin M Top dan kelompoknya. "Kalau bom Marriot dan Ritz modus operandinya sama. Tapi SBY ini hard target dan high profile. Modus operandinya luar biasa. Kalau berhasil dampaknya luar biasa," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.