Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Belum Berani Pastikan Noordin Tewas di Temanggung

Kompas.com - 08/08/2009, 18:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanda tanya besar, siapa teroris yang tewas dalam penyergapan aparat Densus 88 dan kepolisian, Sabtu (8/8), di sebuah rumah di Dusun Beji, Desa Kedu, Kecamatan Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, belum terjawab. Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri meminta masyarakat untuk bersabar siapa sebenarnya seseorang yang tewas di kamar mandi rumah tersebut. Sehingga, apakah benar jenazah tersebut merupakan gembong teroris, Noordin M Top, belum bisa dipastikan.

"Kita belum berani menyebutkan siapa yang bersangkutan. Karena apapun, kita harus mempertanggungjawabkannya secara yuridis," kata Bambang, dalam jumpa pers di Ruang Rupatama, Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (8/8) sore.

Kepastian identitas jenazah akan disampaikan ke publik setelah dilakukan tes DNA. Oleh karena itu, Bambang mengimbau, kepada istri ataupun anggota keluarga yang merasa jenazah itu bagian dari keluarganya, untuk melihat secara langsung.

"Setelah tes DNA dan didapatkan fakta secara forensik, kita bisa pastikan siapa ini. Tadi jenazah sudah kita bawa, sudah dilakukan konfirmasi keluarga, baru minggu berikutnya kita jelaskan," ujarnya.

Saat ditanya, keluarga siapa saja yang dikonfirmasi, Kapolri enggan menyebutkannya. "Kalau kita patut duga Noordin M Top, kita ambil dari klan keluarganya. Kalau kita patut duga siapa (yang lain), yang jelas masih ada kaitan dengan bom Marriott dan Ritz-Carlton," kata Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usia Pensiun Perwira Jadi 60 Tahun dalam Draf Revisi UU TNI , Puspen: Sudah lewat Analisis

Usia Pensiun Perwira Jadi 60 Tahun dalam Draf Revisi UU TNI , Puspen: Sudah lewat Analisis

Nasional
Kuota Haji Ditambah, Cak Imin: Gunakan dengan Sungguh-sungguh, agar Tak Timbulkan Kecemburuan

Kuota Haji Ditambah, Cak Imin: Gunakan dengan Sungguh-sungguh, agar Tak Timbulkan Kecemburuan

Nasional
Bantu Turunkan Risiko Stunting di Maluku Utara, Antam Luncurkan Program Antam G-Best

Bantu Turunkan Risiko Stunting di Maluku Utara, Antam Luncurkan Program Antam G-Best

Nasional
World Water Forum 2024 Hasilkan Deklarasi Menteri, Menteri Basuki Paparkan 3 Poin Utama

World Water Forum 2024 Hasilkan Deklarasi Menteri, Menteri Basuki Paparkan 3 Poin Utama

Nasional
DKPP Akan Panggil Sopir Ketua KPU soal Kasus Dugaan Asusila terhadap Anggota PPLN

DKPP Akan Panggil Sopir Ketua KPU soal Kasus Dugaan Asusila terhadap Anggota PPLN

Nasional
Menlu Desak Eropa Hentikan Konflik Palestina-Israel Lewat Solusi Dua Negara

Menlu Desak Eropa Hentikan Konflik Palestina-Israel Lewat Solusi Dua Negara

Nasional
Puspen Sebut Revisi UU Akan Sempurnakan TNI

Puspen Sebut Revisi UU Akan Sempurnakan TNI

Nasional
Jokowi Sebut Australia, Belanda, Jepang Dukung Indonesia Gabung OECD

Jokowi Sebut Australia, Belanda, Jepang Dukung Indonesia Gabung OECD

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Asisten Pribadi Sandra Dewi

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Asisten Pribadi Sandra Dewi

Nasional
PP Tapera, Potongan Penghasilan 3 Persen Berakhir Saat Pekerja Pensiun

PP Tapera, Potongan Penghasilan 3 Persen Berakhir Saat Pekerja Pensiun

Nasional
Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bangka Belitung, Aceh, dan Jateng

Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bangka Belitung, Aceh, dan Jateng

Nasional
Lewat Program Zakat Produktif Dompet Dhuafa, Kandang Maggotin Lampung Panen Ratusan Kg Lele

Lewat Program Zakat Produktif Dompet Dhuafa, Kandang Maggotin Lampung Panen Ratusan Kg Lele

Nasional
KPU Lantik Komisioner Terpilih di 10 Kabupaten/Kota Maluku Utara

KPU Lantik Komisioner Terpilih di 10 Kabupaten/Kota Maluku Utara

Nasional
KPK Sebut Hakim yang Kabulkan Eksepsi Gazalba Saleh Tidak Konsisten

KPK Sebut Hakim yang Kabulkan Eksepsi Gazalba Saleh Tidak Konsisten

Nasional
PP Tapera Diteken, Pendapatan Pegawai Negeri, Swasta, dan 'Freelance' Akan Dipotong 3 Persen

PP Tapera Diteken, Pendapatan Pegawai Negeri, Swasta, dan "Freelance" Akan Dipotong 3 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com