Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Telusuri Sumbangan Dana Kampanye SBY-Boediono dari BTPN

Kompas.com - 29/07/2009, 18:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengaku tengah menelusuri dugaan pelanggaran laporan dana kampanye tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, termasuk pasangan SBY-Boediono.

Anggota Bawaslu Wirdyaningsih mengatakan, pihaknya mengklarifikasi tim SBY-Boediono terkait dugaan adanya dana asing yang dikucurkan PT Bank Tabungan Pensiunan Tbk yang menyumbang dana kampanye pasangan ini. Diketahui BTPN menyumbang sebesar Rp 3 miliar.

"Ini sangat berkaitan dengan dana kampanye. Yang ingin kami kejar apa mereka menerima sumbangan dari BTPN. Dan apa mereka mengetahui BTPN 90 persen lebih dananya dimiliki oleh pihak asing," kata Wirdyaningsih, ketika ditemui di Kantor Bawaslu, Jakarta, Rabu (29/7).

Menurutnya, dalam UU Pilpres Nomor 42/2008 Pasal 103 Ayat (1) menyebutkan bahwa pasangan calon dilarang menerima sumbangan yang berasal dari pihak asing. Bila terbukti bersalah, pasangan calon yang menerima sumbangan terlarang terancam pidana penjara 12-48 bulan dan denda sebanyak 3 kali dari jumlah sumbangan yang diterima.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari website resmi BTPN, di www.bankbtpn.co.id menyebutkan bahwa mayoritas saham BTPN dimiliki oleh lembaga investasi internasional terkemuka asal Amerika Serikat, Texas Pacific Group (TPG), sebesar 71,61 persen.

Menanggapi hal ini, anggota Bawaslu Wahidah membenarkannya. Bahkan, menurut data Bawaslu, sekitar 93,51 persen saham BTPN dimiliki oleh badan asing. "Di antaranya ada yang dimiliki TPG 71 persen itu," ujarnya.

Lebih jauh, Bawaslu akan mengkaji keterangan yang didapat dari kubu SBY-Boediono tersebut. Di samping itu, tambah Wahidah, pihaknya juga akan meminta klarifikasi lebih dalam kepada tim ahli ekonomi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com