BATU, KOMPAS.com — Gubernur Provinsi Gorontalo Fadel Muhammad mengaku kecewa dengan hasil yang diperoleh Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla sebagai calon presiden dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2009, sejauh yang tampak dari hasil quick count, yang menempatkan pasangan JK-Wiranto pada posisi buncit atau ketiga. Fadel setuju perlunya musyawarah nasional (munas) yang dipercepat, untuk membahas kepemimpinan Jusuf Kalla.
Percepatan munas lebih cepat lebih baik. Hal itu dikatakan Fadel kepada wartawan yang mencegatnya seusai beribadah shalat Jumat di Masjid An Nur, Jumat (10/7). Fadel hadir di Malang untuk memberikan kuliah kepada mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Brawijaya, Malang. Ia berada di Batu, ditemani Wali Kota Batu Eddy Rumpoko. Seusai shalat, ia memberikan ceramah bagi PNS di lingkungan Pemkot Batu.
"Saya kecewa dan sedih karena hasilnya (perolehan pasangan JK-Win pada Pilpres 2009) lebih rendah dibanding perolehan suara Partai Golkar dalam pemilu legislatif," katanya.
Padahal, sambungnya, pilpres kali ini Partai Golkar berkoalisi dengan Partai Hanura sehingga seharusnya perolehan suara pilpres lebih tinggi daripada hasil pileg. Menurut Fadel, pihaknya minta seyogianya Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar melakukan penelitian kenapa perolehan suara pasangan capres-cawapres yang diajukan koalisi Partai Golkar bisa teramat rendah. "Kita perlu evaluasi lagi supaya Golkar ke depan jangan semakin hancur," katanya.
Ditanya tentang kemungkinan penyelenggaraan musyawarah nasional sebagai evaluasi atas hasil pilpres, Fadel menjelaskan, munas ini dulu dijanjikan oleh Jusuf Kalla kalau tidak terpilih. "Munas, janjinya Pak JK sendiri. Untuk membicarakan ini minggu depan akan ada rapimnas, ini akan dibicarakan, lihat hasilnya rapimnas," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.