Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetap Bermasalah, Tabulasi SMS KPU Ditutup Lebih Awal

Kompas.com - 10/07/2009, 15:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) menutup pusat tabulasi elektronik via layanan pesan singkat (SMS) yang ditayangkan di website KPU, www.kpu.go.id, dan Media Center Kantor KPU, Jakarta. Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary mengatakan, berdasarkan informasi terakhir ada 45.000 SMS yang masuk dari tempat pemungutan suara (TPS).

"Sementara yang bisa 45.000-an, tapi kita mau cek dulu dengan yang bertugas. Saya belum tahu yang pasti seperti apa dari Tim IT," katanya. Padahal, ada sekitar 104.000 nomor handphone yang telah teregistrasi untuk tabulasi elektronik via SMS ini.

Hingga pusat tabulasi ini ditutup, suara yang masuk baru 18.902.132, dengan perolehan suara SBY-Boediono 61,7 persen, Megawati-Prabowo 28,6 persen, dan JK-Wiranto 9,8 persen. Ketika dibuka di website KPU, tertulis keterangan, "Aliran data melalui SMS telah dihentikan 9 Juli 2009 pukul 18.40 WIB."

Layar besar yang tadinya dipasang di Media Center KPU juga telah dicopot. Tadinya, layar ini untuk menampilkan data tabulasi eletronik.

Hafiz mengakui, penghentian ini dilakukan karena banyak kendala yang muncul. "Rupanya ada saja kendala-kendala," ujarnya.

Sebenarnya, lanjut Hafiz, dalam pilpres ini pihaknya tidak akan mengadakan tabulasi elektronik karena kurang suksesnya tabulasi nasional saat pilpres lalu dan minimnya dana. Namun, karena ada tawaran dari IFES untuk menggunakan sistem SMS, akhirnya KPU memutuskan untuk melakukan tabulasi elektronik via SMS.

"Mereka (IFES) siap untuk membiayai, terutama biaya untuk kerja sama dengan Telkomsel. Karena kita tidak keluar duit akhirnya kita menyetujui dengan sistem SMS," tuturnya.

Ia menegaskan, tabulasi elektronik ini untuk menambah informasi kepada masyarakat terkait hasil pemilu presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com