Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AL Malaysia Minta Maaf soal Ambalat

Kompas.com - 10/06/2009, 22:09 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Panglima Angkatan Laut Malaysia Jenderal Abdul Aziz Jaafar langsung minta maaf kepada rakyat Indonesia melalui lima anggota Komisi I DPR yang dipimpin Yusron Ihza Mahendra ketika bertemu di kantornya di Kementerian Pertahanan, Kuala Lumpur, Rabu (10/6).

"Kami minta maaf seandainya dinilai melanggar wilayah Indonesia. Kami juga minta maaf jika ada sikap-sikap dari anggota tentara Angkatan Laut Malaysia yang memprovokasi. Kami akan cari dan berikan sanksi tegas," kata Panglima Abdul Aziz ketika menerima rombongan Komisi I DPR di Kuala Lumpur.

Kepada para anggota DPR itu, panglima AL Malaysia berjanji tidak akan menempatkan kapal selam Scorpene di kawasan laut Ambalat untuk provokasi atau unjuk gigi kepada Indonesia. "Kami tempatkan kapal selam Scorpene di Kota Kinabalu karena lautnya dalam, dan tidak bisa ditempatkan di Selat Malaka karena lautnya dangkal. Kami tidak akan membawa Scorpene ke Selat Sulawesi karena akan merusak coral," tambah dia.

"Dengan hati yang tulus dan jujur, kami tidak akan merusak pandangan rakyat Indonesia terhadap Malaysia. Kita hidup bertetangga dan satu rumpun bersaudara," katanya. "Saya menjamin, kejadian ini tidak akan berulang lagi. Saya juga sudah mengajukan permintaan bertemu dengan KSAL untuk membahas masalah ini. Namun, beliau sedang sibuk sehingga pertemuan kami sedang mencari waktu yang tepat," katanya.

Pertemuan antara Panglima Angkatan Laut Malaysia dan rombongan Komisi I DPR, yaitu Yusron Ihza Mahendra, Shidqi Wahab, Djoko Susilo, Andreas Pareara, dan Happy Bone Zulkarnaen berlangsung serius namun sangat akrab. 

Ketua rombongan Yusron Ihza mengakui sangat puas bertemu dengan Panglima Angkatan Laut Malaysia. "Kami puas karena Panglima Jend Abdul Aziz Jaafar sangat baik menerima kunjungan ini. Langsung minta maaf dan berjanji tidak akan terjadi lagi. Kita sepakat untuk saling menahan diri dan menghindari konflik fisik di daerah perbatasan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com