Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dia 4 Dendeng Babi Berkemasan Sapi

Kompas.com - 01/06/2009, 11:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Empat dendeng dalam kemasan berlabel dendeng sapi ternyata positif mengandung DNA babi. Demikian temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang disampaikan Kepala BPOM Husniah Rubiana Thamrin Akib saat jumpa pers di BPOM Jakarta, Senin (1/6).

Keempat dendeng sapi palsu itu adalah
1. Dendeng Sapi Dua Daun Cabe Kwalitet Istimewa 200 gram. No Pendaftaran Depkes RI Pirt 201357303247. Produksi Malang. 

2. Dendeng Sapi Brenggolo Kwalitet Istimewa 200 gram. No Pendaftaran Depkes RI Pirt 201357303247. Produksi Malang.

3. Dendeng Sapi Brenggolo Kwalitet Istimewa-Giling 200 gram. No Pendaftaran Depkes RI Pirt 201357303247. Produksi Malang.

4. Dendeng/Abon Sapi Spesial Produk Dua Dinar Bandung 80 gram. No Pendaftaran Depkes RI SP 0365/10/01/95. Produk Dua Dinar Bandung.

Keempat produk itu mencantumkan logo halal dalam kemasannya, tapi tidak memiliki sertifikat halal.

Terhadap temuan ini, BPOM di seluruh Indonesia telah diperintahkan untuk melakukan penarikan dan pemusnahan produk tersebut. "Akan ada juga sanksinya," kata Husniah.

Ia menyampaikan, produk bermasalah ini terdapat di Bandung, yaitu Carrefour, Tip Top, dan Alfamart, serta Pasar Kosambi. Temuan di atas berdasarkan sampling dan pengujian lanjutan atas 34 produk hasil olahan daging yang terdiri atas 14 dendeng sapi dan 20 abon sapi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com