KOMPAS.com - Selepas mendeklarasikan menjadi calon Presiden asal Partai Golongan Karya dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Jusuf Kalla kerap mengomentari foto dirinya di sejumlah acara. Bersanding dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di sisi kanan, Kalla pun menjadikan dua foto yang terpasang di bawah burung Garuda Indonesia dengan semboyan bhinneka tunggal ika sebagai bahan pembicaraan.
Kali ini saat membuka acara Musyawarah Nasional Forum Komunikasi Institut Ilmu Pemerintahan di hotel Sultan, Sabtu (23/5), Kalla berkomentar perihal dua pasang foto yang menjadi incaran sejumlah orang. "Pasti ada yang akan berganti, kalau bukan kanan, ya yang kiri," kata Kalla yang disambut tawa.
Meski berganti foto pasangan presiden dan wakil presiden di hampir semua gedung pertemuan, Kalla menegaskan burung garuda dengan semboyan bhinneka tunggal ika tak tergantikan. "Bhinneka tunggal ika tetap terpasang di tengah presiden dan wakil presiden," ujarnya.
Ketua Umum DPP Partai Golkar sebelumnya sempat membicarakan masalah tersebut di kampus Universitas Islam Indonesia. Kalla membahas dengan antusias lantaran berbuntut sosialisasi selaku pasangan nusantara.
Butuh 70 Juta
Mantan Menko Kesra ini menjelaskan, untuk menjadi presiden dan wakil presiden bukan pekerjaan mudah. Pasalnya, bila dulu hanya cukup mengambil simpati 500 orang di parlemen. Kini, capres dan cawapres membutuhkan suara 70 juta jiwa. "70 juta suara ini melebihi 50 persen jumlah pemilih rakyat Indonesia," tegas Kalla.