Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datangi Wapres, Alumni Muhammadiyah Akui Tak Berpolitik

Kompas.com - 04/03/2009, 11:14 WIB

JAKARTA, RABU —  Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah Indonesia (KAUMY), Rabu (4/3) pagi, mendatangi Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla di Istana Wapres, Jakarta. Selain melaporkan hasil Musyawarah Nasional KAUMY yag telah berlangsung akhir Februari lalu, Kumi juga berharap kepemimpinan nasional pada masa datang yang lebih prorakyat.

"Ke depan, kepemimpinan nasional harus prorakyat supaya bisa membawa kemaslahatan dan kesejahteraan rakyat," tandas M Yana Aditya, juru bicara KAUMY, saat memberikan keterangan pers seusai sekitar setengah jam bertemu dengan Wapres Kalla.

Dalam pernyataannya itu, Yana menyatakan, Ketua KAUMY tengah sakit sehingga ia yang ditunjuk sebagai jubir. Yana didampingi oleh seorang penasihat KAUMY, Rachmat Setiawan, dan Bendahara Kumi Afdal Rizal Armasitha.

Saat ditanya apakah pemerintahan yang sekarang ini dinilai belum prorakyat, Yana berkilah, "Saya hanya menyampaikan harapan agar pemerintahan prorakyat. Prorakyat itu harus bisa dilihat dan diimplementasikan."

Namun, saat ditanya lagi soal dukungan terhadap pencalonan Kalla sebagai Wapres, Yana mengaku kedatangan Kumi bukan untuk dukung-mendukung, mengingat alumni Universitas Muhammadiyah berada di mana-mana, di antaranya di berbagai partai politik sehingga bersikap netral.

Dikejar lagi dengan sejumlah pertanyaan lainnya soal pencalonan dan pengertian pemerintahan prorakyat, Yana belum sempat menjawab. Namun, Rachmat buru-buru mengklarifikasi bahwa kedatangannya ke Wapres Kalla tidak ada urusannya dengan ranah politik dan perpolitikan sehingga KAUMY tidak bisa menjawab lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com