Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PNBKI Kesulitan Cari Caleg

Kompas.com - 27/08/2008, 19:48 WIB

JAKARTA, RABU- Partai Nasional Banteng Kerakyatan Indonesia (PNBKI) kesulitan mencari calon legeslatif (caleg). Sebab, banyak orang yang menolak pinangan partai tersebut untuk menjadi calon legeslatif.

Menurut Sekjen PNBKI Zulfan Lindan, keseluruhan nama tersebut menolak pinangan karena takut tersangkut kasus korupsi seperti sejumlah anggota DPR saat ini.

"Mencari orang untuk jadi caleg susah sekali dengan kondisi DPR seperti ini, orang malu jadi anggota DPR. Umumnya itu keluarganya yang tidak setuju. Aduh jangan deh, kata mereka. Sekarang sudah tidak seperti dulu lagi," kata Zulfan Lindan ketika ditemui di Kompas Political Gethering di Bentara Budaya Jakarta, Rabu (27/8).

Dia mengaku heran adanya kelompok yang masih bertarung untuk memperebutkan kursi di dewan legeslatif Indonesia. Padahal, lanjut Zulfan, idealnya mereka mulai berpikir ulang dengan menurunnya citra DPR saat ini. Oleh karena itu, dia bersama Ketua Umum PNBKI Eros Djarot memilih untuk tidak mencalonkan diri sebagai anggota legeslatif.

Sebab, tuturnya, saat seseorang berniat untuk menjadi caleg, fokus pikirannya tidak lagi untuk kesejahteraan masyarakat. Sebagaimana diketahui, kata dia, tugas DPR itu salah satunya membuat undang-undang. "Tugas ini tidak menyentuh langsung ke rakyat. Yang bisa mengurus rakyat itu partai. Jadi saya dan Bang Eros, mau mengurus partai saja," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com