Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bang Yos: Rp 50 Miliar untuk Bulu Tangkis Bukan Uang Saya

Kompas.com - 19/08/2008, 15:06 WIB

JAKARTA, SELASA — Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia(PBSI) Sutiyoso mengklarifikasi pemberitaan soal dana Rp 50 miliar bagi pembinaan bulu tangkis di Indonesia. Menurutnya, dana itu bukan dari kantong pribadinya, tapi berasal dari mobilisasi pengumpulan dana yang dilakukan PBSI.
 
Klarifikasi Sutiyoso ini untuk meluruskan berita yang dilansir LKBN Antara dan dikutip luas media massa, Minggu (17/8). Dalam berita itu disebutkan, selama empat tahun menjadi Ketua Umum PBSI, Sutiyoso telah mengeluarkan dana sebesar Rp 50 miliar di luar bantuan pemerintah untuk pembinaan dan perkembangan bulu tangkis di Indonesia.

Pernyataan yang disampaikan Sutiyoso di sela-sela upacara HUT ke-63 Proklamasi Kemerdekaan RI di KBRI Beijing itu dinilai dikutip media massa secara tidak lengkap dan berpotensi menimbulkan kesalahan persepsi.

Menurut Bang Yos, sapaan akrab Sutiyoso, dana sebesar Rp 50 miliar tersebut bukan dari kantong pribadinya, tapi berasal dari mobilisasi pengumpulan dana yang dilakukan PBSI. Menurut Bang Yos, PBSI dua kali mengadakan acara pengumpulan dana sehingga mendapatkan dana tambahan dari donatur sebesar Rp 50 miliar.

”PBSI menyelenggarakan dua kali acara pengumpulan dana dengan para pencinta bulu tangkis di Indonesia. Hasilnya diperoleh dana sebesar Rp 50 miliar. Pengumpulan dana yang pertama terkumpul Rp 35 miliar dan yang kedua Rp 15 miliar,” kata Bang Yos dalam keterangan pers, Selasa (19/8).

Dari semua dana Rp 50 miliar yang terkumpulkan itu, telah dipertanggungjawabkan dalam Mukernas PBSI dan sudah diperiksa oleh akuntan publik. Sementara itu, dalam berita yang disiarkan luas oleh media massa seakan-akan uang tersebut berasal dari kantong Sutiyoso pribadi. Seolah-olah Sutiyoso berkorban sendiri untuk membesarkan dan memajukan bulu tangkis di Indonesia.

”Padahal, realitasnya banyak sekali orang yang berkorban untuk kemajuan bulu tangkis,” paparnya. Lagi pula, tambahnya, sebenarnya yang namanya bantuan dan dukungan tidak melulu dalam bentuk dana, tapi juga dukungan moral, semangat, dan motivasi yang telah mengantarkan tradisi kontingen buku tangkis Indonesia meraih emas dalam olimpiade.

Dalam keterangan pers tersebut, Sutiyoso juga mengucapkan terima kasih atas segala daya dan upaya dari seluruh anggota tim bulu tangkis di Olimpiade Beijing 2008, baik dari para atlet, pelatih, official, donatur, penonton, media massa, dan pemerintah. Karena jerih payak semua pihak tersebut peringkat klasemen Indonesia dalam percaturan olahraga dunia tetap terjaga.

”Bagi saya olahraga adalah salah satu cara mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia. Semoga semangat olahraga menular ke dalam semua sendi bangsa dan negara ini,” tandasnya. (Persda network/sugiyarto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com