Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tirukan Bentakan Penyidik KPK, Staf Hasto: Sudah, Kamu Diam Saja!

Kompas.com - 12/06/2024, 19:07 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto, Kusnadi mengaku dibentak oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ikut diperiksa selama tiga jam di Gedung KPK, Jakarta, Senin (10/6/2024).

Kusnadi menirukan bentakan penyidik yang tak diketahui namanya itu kepada awak media, usai melaporkan dugaan pelanggaran HAM oleh penyidik KPK ke Komnas HAM, Rabu (12/6/2024).

"Dibentaknya bagaimana saat diperiksa tiga jam itu, Mas Kus?" tanya wartawan kepada Kusnadi.

"Dibentaknya? Sudah, kamu diam saja! Begitu. Namun saya kan orang biasa, saya takut," jawab Kusnadi.

Baca juga: Pihak Hasto Tak Terima Staf Digeledah, KPK: Silakan ke Dewas atau Praperadilan

Kusnadi mengaku dirinya juga merasa dibohongi oleh penyidik KPK yang bernama Rossa Purbo Bekti.

Kusnadi menduga Rossa menjebak dirinya.

Saat itu, Kusnadi awalnya tengah menunggu Hasto selesai diperiksa sebagai saksi buronnya Harun Masiku.

Namun, Kusnadi yang sedang merokok di luar Gedung KPK itu tiba-tiba dipanggil Rossa.

Rossa yang memakai masker dan topi itu, kata Kusnadi, memintanya naik ke lantai dua di Gedung KPK dengan klaim dipanggil oleh Hasto.

Namun, saat tiba di lantai dua, ia tidak bertemu Hasto, tetapi justru dipaksa menjalani pemeriksaan dan barang bawaannya turut disita.

"Di situ bapak (Hasto) itu membela saya, kenapa kamu di atas? Ternyata saya enggak dipanggil. Bapak minta sama Pak Rossa itu saya harus turun ke bawah karena enggak ada kaitannya dengan saya. Dia bilang minta waktu lima menit sama Pak Rossa, katanya oke," ujar Kusnadi.

"Tapi selama itu ternyata saya tiga jam diperiksa dan disita barang-barangnya. Termasuk ada buku yang sangat penting itu, bukunya catatan DPP," lanjut dia.

Baca juga: Serangan Balik Hasto PDI-P Setelah Ponsel Disita, Laporkan Penyidik KPK ke Dewas

Selain handphone, Kusnadi mengaku anjungan tunai mandiri (ATM) miliknya juga ikut disita.

Sehingga, menurut pengakuannya, ia belum bisa menafkahi keluarganya kembali hingga kini. Sebab ATM itu masih disita.

Adapun sebelumnya, handphone Hasto dan Kusnadi disita penyidik KPK saat pemeriksaan 10 Juni lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Janji Bakal Hadir pada Sidang Lanjutan MKD soal Isu Amendemen

Bamsoet Janji Bakal Hadir pada Sidang Lanjutan MKD soal Isu Amendemen

Nasional
Calon Penumpang Pesawat Diminta Datang 3 Jam Lebih Awal ke Bandara Imbas Sistem Imigrasi Alami Gangguan

Calon Penumpang Pesawat Diminta Datang 3 Jam Lebih Awal ke Bandara Imbas Sistem Imigrasi Alami Gangguan

Nasional
KY Sebut Tak Terdampak Ganguan PDN

KY Sebut Tak Terdampak Ganguan PDN

Nasional
Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus Erick Thohir di Kemenhan, Bahas Apa?

Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus Erick Thohir di Kemenhan, Bahas Apa?

Nasional
Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Nasional
Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Nasional
Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Nasional
Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Nasional
Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Nasional
Gerindra: Memang Anies Sudah 'Fix' Maju di Jakarta? Enggak Juga

Gerindra: Memang Anies Sudah "Fix" Maju di Jakarta? Enggak Juga

Nasional
Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Nasional
Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Nasional
Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan 'Vina Cirebon'

Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan "Vina Cirebon"

Nasional
Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Nasional
Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com