Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Bos Rental Mobil Dikeroyok Massa, Polri Imbau Warga Tak Main Hakim Sendiri

Kompas.com - 10/06/2024, 16:17 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengimbau masyarakat agar tidak main hakim sendiri tanpa ada bukti yang jelas.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan ini usai terjadinya kejadian bos rental mobil, inisial BH, yang tewas dikeroyok di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

"Kami Polri tentunya mengimbau untuk tidak melakukan kegiatan yang sifatnya main hakim sendiri tanpa adanya bukti ataupun ada bukti tetapi apabila ada informasi segera menyampaikan ke Polri," kata Trunoyudo di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta, Senin (10/6/2024).

Baca juga: 3 Penganiaya Bos Rental Mobil yang Tewas di Pati Terancam 12 Tahun Penjara

Menurut Trunoyudo, kegiatan main hakim sendiri berdampak merugikan orang lain.

Dia mengimbau setiap tindakan melanggar hukum yang diketahui masyarakat dilaporkan ke kepolisian terdekat.

"Dan tentunya kami dari bhabinkamtibmas terbawah ada pos polisi, ada polsek polres secara berjenjang tentu akan melakukan pemeliharaan kamtibmas," ucap dia.

Sementara itu, terkait penanganan perkara ini sudah ditangani Polda Jawa Tengah (Jateng).

"Polda Jateng tentunya melakukan langkah-langkah," kata dia.

Baca juga: Kota Pati Disebut Daerah Rawan buat Pengusaha Rental Mobil

Diberitakan sebelumnya, kasus pengeroyokan yang menewaskan BH bermula saat korban dan tiga rekannya pergi ke Pati untuk mengambil mobil rental yang tak kunjung dikembalikan penyewa.

Mereka berangkat dari Jakarta dengan menaiki mobil Daihatsu Sigra. Mobil rental Honda Mobilio itu diketahui berada di Pati usai korban melacak melalui GPS.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pati Kompol Muhammad Alfan Armin mengungkapkan, setiba di Desa Sumbersoko, korban mendapati mobilnya terparkir di halaman rumah seorang warga.

Menggunakan kunci cadangan, BH langsung membawa mobil itu tanpa memberi tahu pemilik rumah terlebih dulu.

"Dari keterangan ketiga korban yang saat ini dirawat di rumah sakit, ketika menemukan mobil, saudara BH langsung membuka dan mengambil mobil tersebut karena mobil terparkir di halaman yang tak ada pagarnya," tuturnya, Sabtu, dilansir dari YouTube Kompas TV.

Baca juga: Saling Tantang di Medsos, Dua Kelompok Pemuda di Pati Tawuran, Satu Tewas Dibacok Celurit

Sewaktu mengambil mobil, ada warga yang meneriaki BH maling. "Memang karena warga melihat korban membawa mobil, yang menurut warga mobil tetangganya, sehingga refleks meneriaki maling," jelasnya.

Warga pun segera mengejar BH dan tiga korban lain. Mobil itu kemudian dihentikan. Massa menarik korban keluar mobil, lalu mulai menghajarnya.

Tak hanya mengeroyok, massa juga membakar mobil Sigra yang dikendarai korban dari Jakarta.

Alfan menjelaskan, polisi telah menetapkan dua orang sebagai tersangka.

Di samping itu, tim penyidik juga sedang mengembangkan soal kemungkinan adanya pelaku-pelaku lain.

"Kami sudah memeriksa saksi sebanyak enam orang, beberapa warga dari Desa Sumbersoko terkait dengan rangkaian peristiwa yang terjadi," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Nasional
Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Nasional
PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

Nasional
Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Nasional
Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Nasional
PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

Nasional
Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Nasional
VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

Nasional
La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

Nasional
La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Nasional
Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Nasional
Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Nasional
Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Nasional
Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com