Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Ingatkan GP Ansor: Spirit NU untuk Merah Putih, Bukan Keluarga

Kompas.com - 01/06/2024, 13:20 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ardito Ramadhan

Tim Redaksi

ENDE, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI PerjuanganHasto Kristiyanto mengingatkan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) didirikan untuk kepentingan seluruh bangsa Indonesia, bukan hanya satu keluarga.

Hal ini disampaikan Hasto merespons Gerakan Pemuda (GP) Ansor, organisasi otonom NU, yang akan pasang badan jika ada yang menyakiti Presiden Joko Widodo dan keluarga.

"Kita masih ingat resolusi jihad 22 Oktober 1945, itu keberpihakan pada bangsa negara. Sehingga NU termasuk keluarga besar Ansor, saya yakin spiritnya adalah untuk Merah Putih, bukan untuk keluarga," kata Hasto di Ende, Sabtu (1/6/2024).

Hasto menyatakan, NU maupun Ansor begitu besar perjuangannya untuk kemerdekaan Indonesia serta bertindak patriotik dalam membela bangsa dan negara.

Baca juga: Ketum GP Ansor: Menyakiti Jokowi Sama Saja Menyakiti Seluruh Banser

"Kalau kita melihat sejarah dari keluarga besar Nahdliyyin, itu kan sejarah yang patriotik, sejarah yang membela Merah Putih," kata dia.

Sebelumnya Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharuddin menyatakan bahwa GP Ansor akan bertindak bila ada pihak-pihak yang menyakiti Jokowi dan keluarga.

Addin beralasan, Jokowi merupakan bagian dari keluarga besar GP Ansor.

"Saya Addin Jauharudin Ketua Umum GP Ansor sekaligus panglima tertinggi Banser menyatakan, sampai kapanpun Bapak Jokowi adalah keluarga besar kami," kata Addin dalam acara pelantikan GP Ansor 2024-2029 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Senin (27/5/2024).

Baca juga: Usai Dilantik, Ketum GP Ansor Puji Jokowi Sebagai Pahlawan Indonesiasentris

"Maka siapapun yang menyakitinya dan keluarganya, maka sama saja menyakiti kami keluarga Banser Ansor seluruh dunia," imbuh dia.

Addin juga menyanjung Jokowi yang ia sebut sebagai pahlawan Indonesiasentris karena mampu memeratakan pembangunan infrastruktur, menghapus disparitas harga, serta menghadirkan negara hingga pelosok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

Nasional
Perang Terhadap Judi 'Online', Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Perang Terhadap Judi "Online", Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Nasional
Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Nasional
Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Nasional
Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Nasional
KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com