Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Projo Beri Sinyal Jokowi Pimpin Partai yang Sudah Eksis Saat Ini

Kompas.com - 31/05/2024, 18:58 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bendahara Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Panel Barus memberikan sinyal agar Presiden Joko Widodo menjadi pemimpin partai politik (parpol) yang sudah eksis.

Ia mengatakan, langkah itu harus ditempuh agar Jokowi punya kekuatan politik untuk mengawal pemerintahan ke depan yang dipimpin Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

“Dengan Pak Jokowi memimpin partai politik, pasti partai politik yang dipimpin Pak Jokowi akan mengamankan, mengawal sepenuhnya pemerintahan terpilih Prabowo-Gibran,” ucap Panel di Kantor DPP Projo, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (31/5/2024).

“Semakin memastikan dan mengawal pemerintahan ini juga sukses sampai akhir,” sambung dia.

Baca juga: Tuding PDI-P Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo, Projo: Taktik Belah Bambu

Baginya, memimpin parpol akan menjadi langkah Jokowi untuk ikut memastikan kemajuan pembangunan Indonesia.

Apalagi, ia mengklaim masyarakat masih ingin Jokowi berkiprah di dunia politik Tanah Air.

“Jangan buru-buru pensiun untuk ikut bersama-sama memastikan cita-cita Indonesia emas 2045 bisa tercapai,” tutur Panel.

Namun, ia tak menjawab secara pasti ketika ditanya parpol mana yang disarankan Projo pada Jokowi.

“Enggak mungkin PDI-P, enggak mungkin juga PKS,” katanya sembari tertawa.

Tapi, Panel menyiratkan bahwa bukan Projo yang kemudian akan dibentuk untuk menjadi parpol guna mewadahi kerja-kerja politik Jokowi ke depan.

Baca juga: Projo Ungkap Isi Pembicaraan dengan Jokowi soal Langkah Politik Kaesang di Pilkada

“Kalau Projo (mau jadi parpol) dari kemarin-kemarin sudah jadi,” imbuh dia.

Diketahui Jokowi mendapatkan sejumlah tawaran setelah hubungannya memburuk dengan PDI-P.

Jokowi sempat didorong untuk masuk ke Partai Golkar, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Sampai saat ini, Jokowi selalu mengelak ketika ditanya soal tawaran-tawaran tersebut.

Ia sempat mengungkapkan, ingin kembali ke Solo setelah selesai menjalankan masa jabatannya Oktober 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imigrasi Berupaya Pulihkan Layanan Pakai 'Back Up' PDN Kominfo di Batam

Imigrasi Berupaya Pulihkan Layanan Pakai "Back Up" PDN Kominfo di Batam

Nasional
Ada Erick Thohir pada Pertemuan Prabowo dan Ketum Parpol KIM, Begini Penjelasan Airlangga

Ada Erick Thohir pada Pertemuan Prabowo dan Ketum Parpol KIM, Begini Penjelasan Airlangga

Nasional
Psikolog Forensik: Laporan Visum Sebut Vina dan Eky Mati Tak Wajar, Tak Disebut Korban Pembunuhan

Psikolog Forensik: Laporan Visum Sebut Vina dan Eky Mati Tak Wajar, Tak Disebut Korban Pembunuhan

Nasional
Bamsoet Janji Bakal Hadir pada Sidang Lanjutan MKD soal Isu Amendemen

Bamsoet Janji Bakal Hadir pada Sidang Lanjutan MKD soal Isu Amendemen

Nasional
Calon Penumpang Pesawat Diminta Datang 3 Jam Lebih Awal ke Bandara Imbas Sistem Imigrasi Alami Gangguan

Calon Penumpang Pesawat Diminta Datang 3 Jam Lebih Awal ke Bandara Imbas Sistem Imigrasi Alami Gangguan

Nasional
KY Sebut Tak Terdampak Ganguan PDN

KY Sebut Tak Terdampak Ganguan PDN

Nasional
Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus Erick Thohir di Kemenhan, Bahas Apa?

Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus Erick Thohir di Kemenhan, Bahas Apa?

Nasional
Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Nasional
Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Nasional
Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Nasional
Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Nasional
Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Nasional
Gerindra: Memang Anies Sudah 'Fix' Maju di Jakarta? Enggak Juga

Gerindra: Memang Anies Sudah "Fix" Maju di Jakarta? Enggak Juga

Nasional
Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Nasional
Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com