Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Punya Keterbatasan Melihat, Ustaz Ini Dedikasikan Hidupnya Mengajar Anak-anak Selama 19 Tahun

Kompas.com - 31/05/2024, 15:26 WIB
A P Sari

Penulis

KOMPAS.com - Ustaz Hari Aprian (35), seorang guru mengaji asal Depok, Jawa Barat (Jabar) memiliki keterbatasan penglihatan atau low vision. Meski demikian, Hari tidak putus semangat dalam mengajar ilmu agama kepada murid-muridnya.

“Bagi orang-orang biasa dalam kondisi seperti saya, yang hanya bisa mengandalkan satu mata atau satu penglihatan saja, mungkin kendala. Penglihatan yang tidak banyak ini saya harus gunakan. Bagaimana caranya supaya penglihatan saya ini bisa bermanfaat untuk orang lain,” ucap Hari.

Hari yang telah mengajar mengaji selama 19 tahun lamanya mengaku ingin terus mengajarkan literasi agama Islam kepada anak-anak agar mereka bisa memberdayakan diri dan keluarga.

Sebelumnya, Hari sudah mulai berbagai cara untuk memyembuhkan penglihatannya, mulai dari menggunakan kacamata, menjalani operasi, hingga mempertimbangkan donor mata.

Baca juga: Dompet Dhuafa Berkolaborasi dengan Peternak Lokal untuk Penuhi Hewan Kurban

Namun, semuanya tidak berhasil karena kerusakan terletak pada saraf mata. Akibatnya, hanya sebagian kecil dari penglihatannya yang berfungsi.

Di tengah keterbatasan yang ada, Hari tetap bertekad untuk bisa bermanfaat bagi sesama. Menurutnya, keterbatasan bisa menjadi kekuatan baru yang mampu menerangi hati dan memberikan harapan bagi sesama.

"Keyakinan bisa menjadikan dunia tempat yang lebih indah dan bermakna," tuturnya.

Hari bercerita, untuk mengajar anak-anak mengaji, dia harus melihat Al Quran dari dekat. Hal ini pun tidak membuatnya berkecil hati. Semuanya dilakukan secara ikhlas dan bersemangat.

"Mengajar mengaji menjadi cara saya bersyukur kepada Allah dengan kondisi yang saya miliki," ucapnya.

Baca juga: Lewat Program Zakat Produktif Dompet Dhuafa, Kandang Maggotin Lampung Panen Ratusan Kg Lele

Hari berujar, meski memiliki keterbatasan fisik, dia bertekad untuk terus mengajar mengaji hingga akhir hayatnya.

“Meski dengan penglihatan yang terbatas, saya berharap dakwah-dakwah yang saya jalankan selama ini selalu mendapatkan ridha dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala (SWT)” harapannya. 

Anak-anak semangat belajar mengaji

Murid-murid Hari adalah anak-anak sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP). Mereka bersemangat mempelajari Al Quran, menghafal surah pendek dan doa harian, serta belajar bahasa Arab di bawah bimbingan Hari.

Total ada 100 anak yang belajar mengaji secara bergantian dalam tiga sesi setiap harinya.

Karena tempat tinggalnya merupakan kontrakan kecil, Hari pun diizinkan mengajar di teras belakang rumah tetangga.

Baca juga: Entaskan Defisit Protein Hewani Daerah Pelosok, Dompet Dhuafa Kenalkan Program Tebar Hewan Kurban di Kurbanaval Goes To Hypermart

“Makanya, Alhamdulillah, saya bersyukur kepada Allah dan cara syukur saya diwujudkan dengan mengaplikasikan diri saya unruk dakwah Rasulullah, yaitu dengan mengajar mengaji,” ungkapnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

PPP Diminta Segera Tentukan Sikap terhadap Pemerintahan Prabowo Lewat Mukernas

PPP Diminta Segera Tentukan Sikap terhadap Pemerintahan Prabowo Lewat Mukernas

Nasional
PKS: Masalah Judi Online Sudah Kami Teriakkan Sejak 3 Tahun Lalu

PKS: Masalah Judi Online Sudah Kami Teriakkan Sejak 3 Tahun Lalu

Nasional
Dompet Dhuafa Banten Adakan Program Budi Daya Udang Vaname, Petambak Merasa Terbantu

Dompet Dhuafa Banten Adakan Program Budi Daya Udang Vaname, Petambak Merasa Terbantu

Nasional
“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

Nasional
Perang Terhadap Judi 'Online', Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Perang Terhadap Judi "Online", Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Nasional
Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Nasional
Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Nasional
Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Nasional
KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com