Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diminta Perbanyak Renovasi Rumah Lansia, Risma: Mohon Maaf, Anggaran Kami Terbatas

Kompas.com - 29/05/2024, 06:15 WIB
Tria Sutrisna,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

LHOKSUKON, KOMPAS.com - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengungkapkan bahwa anggaran program Rumah Sejahtera Terpadu (RST) bagi lansia sangat terbatas.

Kondisi ini membuat jumlah bantuan renovasi rumah lansia yang tak layak huni, sulit untuk ditambah dan menjangkau lebih banyak warga membutuhkan.

“Kalau permintaan penambahan itu seluruh Indonesia banyak sekali. Cuman mohon maaf sekali karena anggaran kami juga terbatas,” ujar Risma saat ditemui di Aceh Utara, Selasa (28/5/2024) malam.

Atas dasar itu, lanjut Risma, Kementerian Sosial (Kemensos) masih menerapkan sistem skala prioritas, dalam penyaluran bantuan renovasi rumah lansia.

Baca juga: Ulang Tahun Tagana, Risma: Saya Saksi Relawan Bertugas Tanpa Pamrih...

Dalam pelaksanaannya, Kemensos akan melakukan asesmen untuk menentukan pihak yang harus diprioritaskan, dan paling membutuhkan bantuan.

“Jadi kami prioritaskan memang kami coba adil. Jadi kami bagi di beberapa daerah gitu, karena keadaan kami juga terbatas, seperti itu oke,” kata Risma.

Diberitakan sebelumnya, Kemensos RI diharapkan lebih banyak menyalurkan bantuan renovasi rumah tak layak huni, untuk warga lanjut usia di Desa Pulo Rungkom, Aceh Utara.

Hal itu disampaikan Kepala Desa Pulo Rungkom, Adami ketika mendampingi Aisyah (80), salah satu warga lansia di desanya yang menerima bantuan program RST.

“Alhamdulillah Desa Pulo Rungkom kami senang sekali mendapatkan dari Kemensos satu buah rumah untuk Ibu Aisyah ini. Mudah-mudahan, mungkin akan datang lagi bantuan untuk warga lain yang kondisinya seperti Ibu Aisyah,” ujar Adami kepada wartawan, Senin (27/5/2024).

Berdasarkan data Kantor Desa Pulo Rungkom, kata Adami, terdapat 5 lansia lagi yang dianggap layak menerima bantuan renovasi rumah.

Sebab, rumah para lansia tersebut masuk kategori tidak layak huni. Kondisi bangunannya sudah rapuh dan masih beralaskan tanah. Terdapat di antaranya yang bahkan belum memiliki fasilitas kamar mandi.

Baca juga: 176 Pasangan Lansia di Aceh Utara Difasilitasi Isbat Nikah, Risma: Permudah Pemberian Bantuan

“Ada 4 sampai 5 rumah lagi yang kondisinya seperti itu dan yang berhak menerima untuk lansia. Karena memang kami lihat kondisinya sama seperti ibu aisyah, dan juga orang itu lansia,” kata Adami.

Menurut Adami, Aparat Desa Pulo Rungkom akan mengajukan kembali permohonan bantuan untuk kelima lansia tersebut.

Sebab, para lansia itu harus melalui proses asesmen untuk mengetahui layak atau tidaknya sebagai penerima bantuan.

Baca juga: Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

“Waktu Ibu Aisyah ada (asesmen). Kemudian saya ditelepon sama Ibu Risma, selaku pendamping dari PKH untuk menerima bantuan rumah tahun ini. Untuk tahun ini Ibu Aisyah yang pertama,” kata Adami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com